Heavenly Yummy

Makan itu kebutuhan. Kalau nggak makan, kita nggak bakal punya tenaga untuk main lego, latihan futsal, les balet, belajar sains, jalan-jalan ke Kidzania, atau bahkan sekadar memegang dawai untuk menonton channel YouTube favorit. Tubuh butuh makanan bergizi biar tetap sehat dan lancar beraktivitas. Tapi bergizi aja nggak cukup. Kita mau makanan yang sehat, bergizi, dan juga enak! Nah, kacaunya, makanan enak nggak selalu sehat, dan makanan sehat nggak selalu enak.

 

Untungnya ini bukan zaman batu. Di era gadget sekarang, informasi menyebar luas begitu cepat, hanya dengan satu gerakan menggeser di layar sentuh ponsel. Cara mengolah makanan enak dan sehat, gampang banget didapat. Supermom tersayang gak perlu lagi pakai ilmu kira-kira atau bereksperimen sendiri di dapur. Cukup buka Google, sebut atau ketik keyword, dan resep-resep menu enak bergizi pun bertebaran. Selain itu, banyak pengelola resto yang makin sadar tentang kebutuhan makanan sehat dan lezat bagi masyarakat. Contoh kecilnya, di Surabaya ada resto yang menawarkan pilihan nasi. Mau mengonsumsi beras putih biasa, atau nasi dari olahan beras merah yang kaya serat dan lebih sehat?

 

Makanan enak ada sejak dulu dan wujudnya terus berevolusi. Burger aja, yang awalnya berupa roti, tomat, sayuran, dan daging, sekarang makin beragam. Mulai burger (roti) hitam sampai ramen, yang rotinya diganti dengan mie lezat. Makanan tradisional khas Indonesia pun nggak kalah menggoda. Tahu pecel, kan? Sayuran rebus dengan bumbu kacang dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), itu, kini menjelma dalam bentuk nasi goreng, spaghetti, sampai omurice. Apalagi bakso, menu favorit di seluruh Indonesia. Superkids sekarang bisa makan bakso dengan isian jamur lezat, keju, dan sambal pedas!

 

Di bulan Februari ini, Superkids Indonesia siap menampilkan info-info seputar food and love. Tentang tempat-tempat makanan lezat, kasih sayang ibu dan anak, serta tempat-tempat kursus untuk mengasah skill Superkids. Sebab makanan lezat dan enak aja belum cukup untuk bikin bahagia. Jiwa pun harus diisi dengan kasih sayang, dan melatih pikiran dengan berbagai keterampilan. (*)

Share to :


Leave A Comment