Candi-Candi Menawan di Malang

 

Jalan-jalan ke Malang, rugi dong kalau cuma berendam air hangat, petik apel di kebun, dan main ke tempat-tempat wisata di Batu. Malang juga punya banyak situs bersejarah, lho. Ada belasan candi tersebar di seluruh kabupaten Malang yang menunggu untuk Superkids datangi. Berikut ini beberapa di antaranya yang wajib banget dikunjungi.

 

1. Candi Singosari. Namanya mengingatkan pada legenda Kerajaan Singosari atau Singasari alias Singhasari. Nggak salah lagi, Candi Singosari memang peninggalan Kerajaan Singosari, yang dinastinya merupakan keturunan Ken Dedes dengan dua suami, Tunggal Ametung dan Ken Arok. Candi ini ditemukan sekitar tahun 1800-1850. Letaknya di sebuah lembah antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, sekitar 10 kilometer dari kota Malang ke arah Surabaya. Ini candi yang paling banyak diteliti dibanding candi-candi lain di Malang. Para ahli purbakala memperkirakan, candi ini dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir Singosari. Tinggi bangunannya 1,5 meter dengan kaki candi digunakan sebagai ruang utama penempatan arca-arca pemujaan. Banyak pahatan dan relief sederhana yang akhirnya bikin para arkeolog menyimpulkan, Candi Singosari sebenarnya mungkin belum tuntas dibangun.

 

2. Candi Jago. Ini juga masih peninggalan Kerajaan Singosari. Nama Jago dicomot dari nama dusun tempat candi ini berada yaitu Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, sekitar 22 kilometer dari kota Malang. Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, nama candi ini sebenarnya adalah Jajaghu, yang berarti keagungan, istilah yang dulu digunakan untuk menyebut tempat suci. Candi Jago dibuat atas perintah Raja Kertanagara untuk menghormati ayahnya Raja Sri Jaya Wisnuwardhana, yang mangkat tahun 1268. Bangunan candi berbentuk segi empat dengan luas 23 x 14 m. Atapnya hilang, konon karena patah tersambar petir. Yang tertinggal hanya bagian kaki dan sebagian kecil badan candi, disangga oleh tiga teras. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak sepanjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9,97 m.

 

3. Candi Kidal. Ini dia candi pemujaan tertua di Jawa Timur. Letaknya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, nggak jauh dari Candi Jago. Tubuh candi ini ramping dengan selasar di kaki yang cukup lebar. Di dalam terdapat ruangan kosong yang nggak terlalu luas, dengan dinding-dinding berhias pahatan bermotif medalion. Pada dinding di sisi samping dan belakang terdapat relung tempat menyimpan arca. Sayangnya, Superkids nggak bakal melihat ada satu pun arca masih tertinggal di sana. Candi Kidal dibangun pada 1248 M, bertepatan dengan berakhirnya rangkaian upacara pemakaman Cradha (tahun ke-12) untuk menghormat meninggalnya Raja Anusapati dari Kerajaan Singosari.

 

4. Candi Badut. Candi ini ditemukan pada 1921 berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Bangunan aslinya runtuh total, kecuali bagian kaki. Nama Badut berasal dari bahasa Sanskerta, Bha-dyut yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Candi Badut terletak di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, sebelah barat kota Malang. Ini merupakan peninggalan Prabu Gajayana, penguasa Kerajaan Kanjuruhan. Bagian dinding luar tampak relung-relung yang harusnya sih berisi arca. Namun, hanya ada satu yang masih tersisa yaitu arca Durga Mahisasuramardini.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment