Istana Gebang, Penginapan Bung Karno di Blitar

Salah satu jejak sejarah perjalanan hidup Proklamator RI Soekarno di kota Blitar.

Gebang merupakan nama sebuah dusun di Kelurahan Bendo Gerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur. Di sana ada sebuah rumah yang menyimpan serpihan kenangan tentang Bung Karno semasa muda, Superkids. Rumah itu sekarang berdiri di lahan seluas hampir 2,4 hektare bersama beberapa bangunan lain. Letaknya di Jalan Sultan Agung (dulu Pasarean) 69, nggak jauh dari makam Bung Karno. Setelah dibeli Pemerintah Kota Blitar dari tangan ahli waris pada 2011, kondisinya makin terawat dan menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan. Ia dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang atau Istana Gebang.

Bung Karno sendiri sebetulnya nggak pernah tinggal di Blitar. Dia menghabiskan masa kecil bersama kakeknya, pedagang batik Raden Hardjokromo di Tulungagung, yang berjarak hanya 30 kilometer dari Blitar. Saat sudah masuk sekolah, sang ayah Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu Ida Ayu Nyoman Rai mengambil kembali Bung Karno untuk tinggal bersama mereka di Mojokerto. Soekemi yang seorang guru desa memasukkan Bung Karno ke ELS alias Europeesche Lagere School (setingkat SD). Setelah tamat, Bung Karno dikirim ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan di HBS atau Hogere Burger School (setingkat SMP-SMA). Begitu lulus, Bung Karno memilih kuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung.

Istana Gebang adalah hunian kakak perempuan Bung Karno, Sukarmini dan suami pertamanya Poegoeh, karyawan Kantor Irigasi Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintahan Hindia Belanda. Poegoeh lah yang membiayai pendidikan Bung Karno di HBS Surabaya. Rumahnya sangat luas, Superkids. Kamarnya saja ada lima dengan ukuran cukup besar. Rumah ini juga menjadi tempat tinggal orangtua Bung Karno saat Soekemi dipindahtugaskan dari Mojokerto ke Blitar pada tahun 1917. Saat itu Bung Karno sedang menjalani masa-masa remaja sebagai pelajar HBS. Nah, kalau liburan, Bung Karno akan pulang ke sini untuk melepas rindu dengan ayah-ibu dan keluarga lainnya.

Istana Gebang kini dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah (Kominparda) Kota Blitar. Kita harus melepas alas kaki kalau ingin masuk melihat bagian dalam rumah utama, Superkids. Di antara lima kamar yang ada, salah satunya memang biasa dipakai Bung Karno saat menginap di sana. Kamar depan sejak dulu disiapkan sebagai kamar tamu. Tapi tentu saja Bung Karno bukan dianggap sebagai tamu, melainkan keluarga. Kamar yang selalu dia gunakan berada di samping kamar tamu. Di sebelahnya lagi ada kamar ayah-ibunya, kemudian kamar kakaknya Sukarmini-Poegoeh, dan yang paling ujung belakang dihuni Soemodihardjo, paman Bung Karno. Masing-masing berukuran 4×4 meter. Semua tempat tidurnya berbahan besi dan dilengkapi kelambu putih. Setelah Sukarmini dan Poegoeh bercerai, rumah ini menjadi milik Sukarmini. Dia menikah lagi dengan Wardoyo dan tetap tinggal di Istana Gebang sampai saat akhir hayatnya.

Bentuk bangunan Istana Gebang tetap sama seperti saat Bung Karno sering menginap di sana dulu. Yang sempat direnovasi adalah bagian atap dan lantai. Pintu-pintu dan jendelanya pun masih asli. Di ruang tamu terdapat beberapa kursi kayu tua, serta meja yang berhias taplak hasil sulaman Sukamini. Tampak pula alat musik gramofon dan radio yang sudah tidak berfungsi. Ratusan foto keluarga Bung Karno menghiasi dinding-dinding ruangan Istana Gebang. Berbagai peninggalan keluarga juga dipajang, mulai mesin ketik, telepon kuno, lukisan sampai seperangkat gamelan. Lalu, mana dapurnya?

Dapur Istana Gebang dibangun terpisah dari rumah induk. Kita akan melewati teras penghubung untuk sampai ke sana. Ruang makan, gudang, kamar pembantu, kamar mandi dan garasi pun berada di bangunan tersebut. Meja makannya cukup panjang dengan dilengkapi delapan kursi. Di sisi timur ruang makan terdapat sumur timba sedalam 13 meter. Airnya bersih dan boleh diambil. Bagian belakang istana ini juga diberi kandang kuda dan garasi, berdekatan dengan gedung kesenian dan musala.

Sebuah Mercedez hitam buatan 1961 berplat nomor AG 390 N terparkir di garasi. Meski masih bisa digunakan, mobil itu nggak mampu menempuh jarak jauh lagi. Mobil tersebut biasa digunakan Bung Karno bila berkunjung ke Blitar dan sekitarnya. Dia didatangkan dari Bogor dan sengaja ditinggal di sana sejak 1961, lima tahun sebelum Bung Karno lengser sebagai presiden.

Mampir ke Istana Gebang akan memperkaya informasi kita mengenai sejarah kehidupan masa muda sang proklamator.

Istana Gebang, Jl Sultan Agung 69, Sanan Wetan, Blitar

Buka setiap hari pukul 07.00-16.00 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: GETTY IMAGES

 

 

Share to :


Leave A Comment