Mengunjungi Ampel, Kampung Arab di Surabaya

Malam justru lebih ramai dari siang, apalagi selama bulan Ramadan.

Buka 24 jam, kawasan Wisata Religi Sunan Ampel di Surabaya Utara merupakan sisi Kota Pahlawan yang nggak pernah tidur. Wisatawan dari dalam maupun luar kota, sendiri maupun bersama rombongan, terus berdatangan. Daya tarik utamanya adalah makam Raden Achmad Rahmatullah alias Sunan Ampel. Siapa sih Sunan Ampel ini, Superkids?

Beliau merupakan satu dari sembilan wali (Wali Songo) yang pertama menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Sunan Ampel wafat pada 1481 dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Sunan Ampel yang ia bangun. Para peziarah Wali Songo tak pernah melewatkan tempat ini dalam daftar kunjungan.

Masjidnya sendiri nggak kalah menarik. Termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia, Masjid Sunan Ampel kini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Masjid ini dibangun tahun 1421 oleh Sunan Ampel bersama para sahabat dan santrinya. Untuk sampai ke sana, kita harus melewati lorong-lorong kecil pemukiman warga. Masjid maupun kompleks pemakaman Sunan Ampel memang dikelilingi ribuan rumah.

Pada masa penjajahan Belanda, semua keturunan Arab dikumpulkan di sekitar Masjid Sunan Ampel, yang disebut Arabsche Kamp atau Kampung Arab. Nah, sampai sekarang, mereka tetap menghuni kawasan ini meski ukuran rumahnya kecil-kecil dan berhimpitan di gang sempit. Warga yang memiliki kendaraan roda empat harus memarkir mobilnya di pinggir jalan karena tidak ada garasi dan tidak diizinkan masuk ke dalam gang.

Dari parkiran umum di pinggir jalan menuju Masjid Sunan Ampel, kita harus melewati gang pemukiman sepanjang 1 kilometer. Sebetulnya ada banyak gang yang bisa kita lalui dan semuanya akan tembus sampai ke masjid maupun pemakaman Sunan Ampel. Beberapa gang tampak sangat ramai dipenuhi para pedagang di sepanjang jalan. Meski mayoritas penduduk kawasan Ampel adalah warga keturunan Arab, sebagian besar penjualnya adalah warga etnis Madura. Mereka menjual berbagai kebutuhan beribadah seperti Al Quran, tasbih, busana muslim, mukena, sarung, kopiah, sajadah, sampai bibit minyak wangi dan air zam-zam. Ssstt… orang yang baru pulang beribadah haji di Tanah Suci, belanja oleh-olehnya juga di sini lho! 

Warga yang datang ke Kampung Arab ini memang nggak semuanya bertujuan ziarah ke makam Sunan Ampel atau beribadah di masjid Sunan Ampel. Banyak yang hanya ingin berbelanja dan mencicipi aneka kuliner khas Arab. Buah kurma yang dijual pun bermacam-macam, mulai yang matang sampai setengah matang. Jajanannya nggak kalah seru. Ada roti Maryam, kebab, pukis Arab, gulai kacang hijau, nasi tomat, nasi briyani, nasi kebuli, dan kopi Arab.

Sebagai kawasan wisata, banyak pula toko-toko souvenir menawarkan baju aneka ukuran bertulisan Ampel. Penginapan di sekitar kawasan ini juga cukup banyak, walau di area masjid sendiri juga disediakan tempat beristirahat untuk mereka yang dating dari luar kota.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

 

 

Share to :


Leave A Comment