Watch Out! Most Easily-Spread Common Illnesses at School

Lingkungan sekolah yang bersih nggak menjamin murid-muridnya bebas dari serangan penyakit. Virus dan bakteri cepat menyebar di dalam ruang tertutup berisi puluhan anak, interaksi antara murid sepanjang hari, serta penggunaan alat atau permainan bersama-sama. Ada beberapa penyakit yang sering didapat anak di sekolah, dan dibawa pulang ke rumah. Berikut ini misalnya.

 

Selesma (Common Cold). Superkids mungkin sulit membedakan salesma dengan influenza. Wajar, gejalanya mirip banget. Salesma ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, atau kurang enak badan. Ini adalah gabungan berbagai gejala yang mengganggu saluran napas bagian atas, terutama selaput lendir hidung. Selesma bersifat self-limiting. Artinya, bakal sembuh sendiri tanpa perlu minum obat dalam waktu 5-10 hari.

 

Salah satu cara paling mudah membedakan selesma dan flu adalah mengecek suhu badan. Kalau cuma bersin, batuk, pilek tanpa panas, berarti gejala salesma. Sebaliknya, kalau suhu tubuh meningkat disertai badan linu pegal-pegal, bisa jadi itu influenza. Salesma gampang banget menular, baik lewat kontak langsung maupun tidak. Bisa dari semburan bersin, maupun barang yang terkena bekas mulut atau hidung penderita. Superkids harus banyak istirahat dan minum air putih agar dapat segera pulih dari penyakit menular ini.

 

Cacar Air (Chicken Pox). Di rumah sakit, pasien cacar air biasanya dikarantina di dalam ruangan khusus agar tidak menulari pasien lainnya. Maka, jangan heran kalau teman yang terkena cacar air pun akan dilarang masuk sekolah. Pihak sekolah tentu khawatir, virusnya akan menyebar menulari teman-teman sekelas. Gejala cacar air adalah demam disertai munculnya bentol-bentol berisi cairan di seluruh badan. Kulit jadi terasa gataaaal dan pingin menggaruk terus.

 

Cacar air sebetulnya juga bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari. Virusnya sangat gampang menyebar di ruangan terbuka maupun tertutup. Makanya, penderita cacar air disarankan untuk nggak kemana-mana dulu, tetap di dalam rumah aja sampai sembuh betul. Sebab penularan ke orang lain akan terus terjadi sampai cacar di tubuh penderita muncul, kemudian hilang, dan kulit bekas-bekas cacarnya mengelupas.

 

Gondongan. Ini penyakit yang sangat mengganggu penampilan dan bikin badan nggak nyaman. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis di sisi leher. Superkids bakal gampang melihatnya karena pipi bagian bawah sampai leher atas bakal terlihat membengkak. Gejalanya antara lain merasa lelah, pegal-pegal, sakit kepala, demam, dan hilangnya nafsu makan. Gejala lain yang biasanya muncul pada anak adalah mulut terasa kering. Superkids bakal merasa sakit mengunyah atau menelan makanan. Virus penyakit ini sangat gampang menular melalui udara. Jadi, kalau lagi gondongan, sebaiknya istirahat di rumah dulu, sampai benar-benar sembuh total.

 

Radang Tenggorokan. Ini dia salah satu penyakit yang paling sering diderita anak, sampai berulang-ulang. Radang tenggorokan atau sore throat disebabkan oleh infeksi. Nah, infeksinya itu bisa karena virus, bisa juga karena bakteri. Peradangan atau infeksi yang terjadi di sekitar tenggorokan membuat rongga mulut tampak memerah. Virus maupun bakterinya bisa sangat mudah menular lewat percikan air liur. Virus atau bakteri itu juga bisa masuk ke dalam tenggorokan melalui makanan, peralatan makan, atau tangan yang kotor. Superkids bahkan disarankan nggak mencium-cium adik bayi dulu selama masih terkena radang tenggorokan. Sebab lewat percikan air piur saja, bakterinya bisa pindah menulari adik.

 

Campak. Infeksi virus pada sistem pernapasan ini sangat gampang menular, bahkan menjadi penyebab utama kematian pada anak. Gejalanya adalah demam, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam merah di kulit. Penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi, tapi belum benar-benar hilang di masyarakat. Dokter bisa mendiagnosa campak dengan memeriksa ruam kulit dan gejala khas lainnya. Karena sangat menular, Superkids sebaiknya nggak bersekolah dulu selama masih terkena campak. Penyakit ini biasanya akan hilang dalam 7-14 hari. Istirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak vitamin A bisa membantu mempercepat proses penyembuhannya.

 

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment