Bermacam Tarian dalam Satu Pertunjukan

Ratusan penari anak maupun dewasa tampil memukau memeriahkan HUT ke-2 Ciputra Hall Performing Art Centre.

Kesuksesan Ciputra Hall Dance Festival 2014 kembali terulang tahun ini. Bertema “The Beauty of Diversity”, Ciputra Hall Dance Festival 2015 menghadirkan lebih banyak tarian, lebih banyak penari, dan berlangsung lebih dari satu hari. Total ada 19 kelompok tampil selama dua hari, Minggu 30 Agustus 2015 dan Minggu 6 September 2015. Mereka perform dengan tarian yang berbeda-beda. Mulai tari tradisional, balet klasik, balet modern, street dance, kontemporer, modern etnik, sampai aerial silk dance.

“Dance Festival pertama, yang tampil hanya sembilan kelompok dan semuanya penari lokal Surabaya. Sekarang meningkat jadi 19, serta diramaikan penari-penari dari kota lain. Seperti EKI Dance Company Jakarta dan Extreme Production Bali,” jelas Fenny Sukamto, penanggung jawab kegiatan ini.

Acara dipusatkan di Ciputra Hall Performing Art Centre, yang berdiri bersebelahan dengan Sekolah Ciputra di Puri Widya Kencana, CitraLand, Surabaya. Sembilan kelompok kebagian manggung hari pertama. Yaitu Korean Language and Culture Centre (KLCC) Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Angga Lee Dance Company, Last Minute Street Crew, Raff Dance Company, HeavyBUCKStylez, Sawung Dance Studio, Center Point Ballet Academy, Belle Ballet School, dan Extreme Production.

Hari kedua, giliran sepuluh kelompok lain unjuk kemampuan. Yaitu EKI Dance Company, Ai Project Indonesia, Studio Tydif Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Dewi Ballet Studio, Premiere School of Ballet, Flores Classical Ballet School, Indonesia Krump, Surabaya untuk Bangsa, dan Exquisite Dance Community. Pertunjukan dimulai pukul 18.30 dengan tiket seharga hanya Rp 50.000.

“Kami nggak mewajibkan murid Sekolah Ciputra hadir. Kami juga nggak mengkhususkan acara ini untuk kalangan murid Sekolah Ciputra saja. Terbuka untuk umum, siapa pun boleh nonton. Tapi memang banyak murid Sekolah Ciputra yang tertarik menyaksikan lagi Dance Festival,” ujar Fenny. Murid-murid SD Sekolah Ciputra sendiri ikut memeriahkan Dance Festival 2015. Tarian mereka menjadi pembuka pertunjukan pada hari kedua.

Sementara itu, tarian berjudul “Metamorphosis” yang dibawakan tim Belle Ballet School bersama para penari aerial silk dance dari Extreme Production termasuk yang sangat ditunggu-tunggu. Belle Ballet School menerjunkan 11 pebalet terbaik bernama Katherine Permatasari, Sherissa Jamine, Febriliya Soentoro, Andrea Budianto, Josefira Jedine, Stefani Zaneta, Devine Kriswanto, Tania Silvia, Tara Kirana, Nadia Cahya dan Annissa Dianera. Sedangkan Extreme Production hanya diwakili dua penari, Ni Putu Eka Yuli Anggraeni dan Kadek Dwi Saputra.

Headmaster of Belle Ballet School Aprillia Ekasari membocorkan, timnya berlatih intensif selama satu bulan untuk penampilan tersebut. Tapi latihan gabungan bersama Extreme Production hanya sempat dilakukan satu kali, sehari sebelum pertunjukan. “Mereka kan domisili di Bali ya, jadi susah mau latihan bareng. Begitu mereka sampai di Surabaya, kami langsung janjian ketemu di Ciputra Hall buat latihan gabungan,”kata Lia, sapaan akrab Apillia.

Diharapkan, Dance Festival akan menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat Surabaya. Sejak awal kegiatan ini berusaha merangkul berbagai kelompok tari dari segala genre tarian, mencerminkan keindahan keberagaman yang ada. “Itu yang kami selalu tonjolkan, tentang keindahan dalam perbedaan. Seni merupakan bahasa universal yang mampu melampaui segala batasan,” pungkas Fenny.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment