Berpetualang di Delapan Zona Kecerdasan

Seperti apa kehebohan #SejutaPensilWarna di kotamu?

Lunetta Alea Putri Purwito serius menyimak clue yang diberikan relawan Aku Berdonasi di Zona Bahasa. “Dia seorang gadis. Dia memakai topi hitam dan membawa gadget,” bisik relawan. “Bila bertemu, katakan ‘I love you’ sebagai password-nya!” Lunetta dan kawan-kawan pun berhamburan mencari sosok yang disebut.

Pada gadis manis bertopi hitam itu, mereka kemudian diberi petunjuk untuk mencari sebuah kotak berwarna juga hitam, dekat eskalator, dan digunakan untuk menaruh barang tak terpakai. Rombongan Lunetta segera bergerak mencari tempat sampah.

Itulah keseruan yang tercipta pada puncak acara #SejutaPensilWarna di Surabaya, Minggu 8 Maret 2015. Kegiatan yang digagas komunitas Aku Berdonasi ini digeber serentak di 13 kota, mulai Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar, Balikpapan, Medan, Solo, Malang, Samarinda, Magetan, Ngawi, Jombang sampai Karawang. Di Surabaya, perhelatan berlangsung meriah di lantai 2 Lenmarc Mall.

Anak-anak datang bukan hanya untuk menyumbangkan pensil warna atau krayon. Mereka juga ikut berpetualang di delapan zona kecerdasan majemuk, yaitu Bahasa, Interpersonal, Intrapersonal, Logika, Alam, Kinestetik, Musik dan Visual. Saat datang, mereka mendaftar tanpa dipungut biaya untuk mendapat name tag, booklet panduan Multiple Intelegences dan selembar Kartu Kecerdasan.

Di tiap zona, mereka harus menunjukkan Kartu Kecerdasan sebelum mengikuti permainan. Anak boleh mampir ke zona mana dulu yang ia sukai, nggak ada urutan khususnya. Nah, di Zona Bahasa tadi, konsep permainannya adalah Berburu Harta Karun. Anak-anak dikasih petunjuk berantai untuk bisa menemukan harta karun. Mereka nggak sadar kalau sedang mempertajam kemampuan berbahasa, dengan memvisualkan tiap kata berisi petunjuk yang diberikan. “Saya paling suka Zona ini. Ada misterinya,” kata Lunetta, murid kelas 2 Sekolah Alam Insan Mulia

(SAIM) yang datang bersama rombongan teman kursus menulis dari Indonesia Writing Education Center (IWEC). Lain lagi dengan Ajeng Kelana. Murid kelas 4 SD Hang Tuah XI Tebel Sidoarjo ini paling menikmati waktunya bermain di Zona Alam. Ia diminta memilih salah satu ekosistem di antara Pantai, Gunung dan Hutan.”Pantai,” jawabnya yakin. Permainannya simpel saja. Ajeng hanya perlu memilih mana kertas bertulisan hewan atau tumbuhan yang habitatnya di pantai. Selanjutnya, relawan mengajak ia ngobrol tentang hewan kesukaan dan lingkungan.

Ficky A Hidajat, Public Engagement Coordinator, memaparkan, ada tiga hal yang menjadi goal kegiatan ini. Pertama, mengajak orang dewasa memperlakukan anak-anak layaknya anak-anak. Kedua, mengajak orang tua menemukan bakat terbaik anak lewat pendekatan multiple intelegences. Ketiga, mengajak seluruh masyarakat untuk menceriakan dunia anak. “Masa kanak-kanak adalah usia emas. Jika fase pertumbuhan ia lewati dengan baik, dampaknya akan terlihat pada fase perkembangan selanjutnya. Sangat disayangkan bila orang tua tidak mampu melihat potensi terbaik anaknya sejak dini,” sesal Ficky.

Sejalan dengan itu, Superkids Indonesia tergerak mendukung pelaksanaan kampanye #SejutaPensilWarna yang digelar hingga ke kota-kota kecil di Indonesia. “Merupakan kehormatan bagi kami menjadi bagian dari gerakan ini. Tujuan kami sama, ingin masa depan seluruh anak Indonesia lebih cerah,” papar Direktur Rosana TW.

Bagi Founder Aku Berdonasi, Fahad Assegaf, kegiatan #SejutaPensilWarna baru awal dari sebuah mimpi besar menjadikan bangsa ini lebih maju. “Selalu ada cara untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Tapi kami tidak bisa melakukannya sendiri. Butuh dukungan kalian semua untuk kita bersama-sama mewujudkannya,” terang Fahad.

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment