Pemenang Kompetisi Logo Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Kompetisi desain logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) telah digelar. UNEP (The United Nations Environment Program) memilih satu logo resmi.

Pemenangnya adalah Koonam Kandiyil Shibin (Shibin K.K.), desainer asal India. Dia mengalahkan lebih dari 300-an desain, karya 262 desainer yang berasal dari 70 negara. Dan logo karya Koonam Kandiyil Shibin inilah yang ditetapkan sebagai logo resmi Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015.

Logo World Environment Day baru pertama dikompetisikan. Sebuah lingkaran dengan angka tujuh. Lingkaran tersusun dari empat warna: kuning, orange, hijau dan biru. Lingkaran dengan keempat warna tersebut melambangkan planet bumi dengan unsur air, tanah, udara dan flora-fauna di dalamnya. Angka tujuh melambangkan tujuh miliar penduduk bumi. Logo tersebut bersanding dengan lambang UNEP dan tulisan tema Hari Lingkungan Hidup: Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care.

Tingginya konsumsi dan gaya hidup penduduk bumi saat ini telah melampaui kapasitas regeneratif bumi untuk memperbaharui sumber daya alam yang dimilikinya. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi, tekanan terhadap bumi di masa mendatang akan semakin berat. Tentu Superkids merasa sedih dengan kondisi ini.

Kita semua wajib merubah pola konsumsi dan gaya hidup untuk menstabilkan tingkat penggunaan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan. Kita harus lebih sadar akan kelestarian sumber daya alam. Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup itu bisa dilakukan dengan semakin efisien dan hemat dalam penggunaan barang dan energi, serta mengurangi limbah makanan.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day merupakan perayaan lingkungan hidup terbesar di dunia. Puncak perayaannya setiap 5 Juni, dan telah diselenggarakan sejak tahun 1972. Tujuannya, menggugah seluruh penduduk bumi untuk peduli dan ikut serta dalam melestarikan lingkungan hidup.

Tema dan logo Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2015 ini mengajak kita untuk sadar, tingkat konsumsi dan gaya hidup kita telah melampaui kapasitas regeneratif bumi. Bagaimana dengan Superkids sendiri, sudahkah melestarikan lingkungan hidup?

 

NURUL L. IRFAN

FOTO: UNEP

Share to :


Leave A Comment