Peringatan Hari Pangan Sedunia

Di bulan Oktober ini ada dua peringatan hari besar tentang makanan. Yaitu Hari Telur Sedunia (9 Oktober), dan World Food Day (Hari Pangan Sedunia) yang diperingati hari ini (16/10).

Tahukah Superkids, jika minggu kedua Oktober, dunia merayakan hari telur sedunia? Perayaan setiap tahun ini telah berlangsung sejak 1996. Seperti dimuat International Egg, setidaknya ada 36 negara yang berpartisipasi. Mereka beranggapan, telur telah memberi banyak kehidupan dan merupakan makanan tinggi protein berkualitas tinggi.

Saat ini, baik negara maju dan berkembang mendorong konsumsi telur untuk mendapatkan manfaat gizi. Ada yang mengadakan kompetisi masak telur, seminar gizi, festival masak keluarga serta mengorganisir anak-anak sekolah untuk makan telur.

Di Indonesia, telur ayam merupakan yang paling umum dikonsumsi dan bernutrisi tinggi. Selain mengandung protein, telur ayam juga mengandung asam amino esensial bagi kebutuhan manusia. Selain itu, tinggi vitamin dan mineral. Termasuk vitamin A, riboflacin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, choline, besi, kalsium, fosfor dan potasium.

Sayangnya, konsumsi telur masih rendah. Data Kementerian Pertanian mencatat, konsumsi per kapita daging ayam orang Indonesia hanya 7,6 kilogram per tahun. Atau sekitar 1 butir telur per 4 hari. Padahal rekomendasi konsumsi telur adalah 4 butir per minggu.

Sedangkan Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada konferensi tersebut. Dia mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia. Dan setiap tahun diperingati di lebih dari 150 negara. Yaitu meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.

Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia mengadopsi berbagai tema. Bertujuan menekankan pentingnya dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus. Di Indonesia rangkaian kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia telah berlangsung sejak minggu ini. Antara lain melalui kampanye makanan sehat dan bergizi non beras, dengan memanfaatkan bahan-bahan pertanian lokal

Peringatan Hari Pangan Sedunia adalah momentum untuk mengajak masyarakat dunia  merefleksikan dan memperhatikan kondisi yang saat ini sedang krisis. Menghadapi krisis ini mutlak diperlukan penganekaragaman konsumsi pangan. Yaitu dengan tidak hanya bergantung pada beras, tetapi bahan pangan lokal yang tidak kalah nilai gizinya dibanding beras wajib dikonsumsi pula.

 

NURUL L. IRFAN

DESAIN GAMBAR: DEDE MARIANA DEWI

Share to :


Leave A Comment