Seleksi Karya Seni lewat Eksibisi

Siapa yang bakal jadi Director’s Choice Award dan People’s Choice Award?

Vanessa Sutedja bangga melihat lukisannya dipajang di lantai dua lobi PYP (Primary Years Programme) Sekolah Ciputra, Surabaya. Lukisan serangga beraneka motif itu dipamerkan bersama ratusan karya seni murid lain. Vanessa mengaku senang karena nggak menyangka goresan tangannya bakal terpilih mengikuti Inaugural Art Exhibition, 6-8 Mei 2015. Ia membuatnya selama seminggu sebagai bagian dalam proyek pelajaran Sains, bukan saat mengikuti kelas Seni.

Lukisan-lukisan dan beberapa patung 3D itu sebenarnya memang bukan dibuat untuk dipamerkan. Semua murid mengerjakan sebagai bagian dari tugas harian sekolah. Adalah Lindon John Thompson, Visual Art Teacher yang kemudian punya ide memilih karya-karya terbaik buat dipajang dalam sebuah pameran. Seluruh hasil pembelajaran murid TK sampai SMA yang berbentuk lukisan, sketsa, patung, dan kerajinan tangan, dikumpulkan. Tidak dibatas karya lukis saja, atau pahat saja. Murid bebas berkreasi membuat apa yang mereka suka. Namun hanya 200 artwork yang dipajang dalam Inaugural Art Exhibition.

Eksibisi inagurasi seni ini merupakan yang pertama, jadi karya-karyanya bebas tanpa tema. Murid membuat selama satu tahun ajaran kemarin. Kami mengagendakan untuk digelar lagi tahun depan dan seterusnya,” kata Lindon, ditemui sebelum pembukaan pameran di Sekolah Ciputra, Rabu 6 Mei 2015. Tidak sekadar dipamerkan, lukisan dan patung itu pun dipilih kembali untuk mencari 50 terbaik. Nah, yang lolos seleksi bakal dipamerkan dalam event tahunan Creativity & Technology Exhibition di Ciputra World Surabaya (CWS), Oktober mendatang.

Lindon membocorkan, karya-karya ini juga berkesempatan memenangkan Director’s Choice Award dan People’s Choice Award. Untuk kategori kedua, semua murid Sekolah Ciputra dilibatkan. Mereka melakukan voting secara manual di arena pameran. Caranya, tiap murid harus menulis pilihan terbaik mereka di selembar kertas kecil yang disediakan. “Kami tidak memberi uang tunai sebagai hadiahnya. Melainkan paket perlengkapan sekolah yang lebih bermanfaat,” jelas Lindon.

Untuk memilih 50 masterpiece yang bakal mengikuti pameran di CWS, Lindon membentuk sebuah tim juri. Kriteria penilaian meliputi skill, teknik dan pesan yang disampaikan dalam karya. Bagi murid-murid Sekolah Ciputra sendiri, pameran ini memacu semangat mereka untuk lebih serius dalam membuat karya seni.

“Lukisanku tidak ikut dipajang, tapi semoga tahun depan bisa lolos seleksi,” harap  siswi asal Rusia, Luana de Oliveira Dutra, didampingi rekannya Rania Fayyaza Faris, gadis manis berdarah India kelahiran Indonesia.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment