Asupan Omega 3 Anak Indonesia Di Bawah Rekomendasi WHO?

Riset dari Unilever Indonesia bersama Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH dari FKM UI, nilai tengah asupan omega 3 anak-anak di Indonesia hanya mencapai 39% dari angka rekomendasi WHO.

Untuk mensosialisasikan data tingkat konsumsi lemak esensial dan melengkapi peluncuran Blue Band baru dengan omega 3 dan 6, Unilever Indonesia bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) telah menggelar simposium pekan lalu di Jakarta. Diikuti lebih dari 200 praktisi kesehatan, yang terdiri dari dokter gizi klinik, dokter umum, ahli gizi dan juga mahasiswa gizi dan mahasiswa kedokteran.

“Sebagai perwujudan komitmen kami, pada Februari lalu, Blue Band menghadirkan Blue Band Serbaguna baru yang mengandung omega 3 dan 6 untuk membantu memenuhi asupan lemak esensial bagi anak Indonesia. Selain itu, mengandung vitamin A, B1, B2, B3, D, dan E, serta tetap bebas lemak trans, dan dapat disimpan pada suhu ruang,” ujar Johan Mantik, Brand Manager Blue Band.

Unilever Indonesia bersama Ratna Djuwita, telah melakukan penelitian mengenai asupan asam lemak esensial omega 3 dan 6 pada anak Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas mengenai asupan omega 3 dan 6 pada anak sekolah. Penelitian ini merupakan analisa terhadap Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 dengan sampel lebih dari 43.000 anak dan makanan yang diambil dari 13 propinsi di Indonesia.

Dari riset tersebut, diketahui nilai tengah asupan lemak tak jenuh ganda (PUFA) pada anak Indonesia adalah sebesar 4,05% energi. Angka ini hanya mencapai 68% dari rekomendasi WHO. Di dalam PUFA terdapat dua lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat baik untuk tubuh; omega 3 dan 6.

Nilai tengah asupan omega 3 pada anak Indonesia adalah sebesar 0,2% energi. Angka ini hanya mencapai 39% dari rekomendasi WHO. Sementara itu, nilai tengah asupan omega 6 pada anak Indonesia adalah sebesar 3,36% energi. Angka ini sudah mencapai rekomendasi WHO. Namun konsumsi omega 6 masih belum merata di seluruh Indonesia.

“Dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak Indonesia masih perlu mendapatkan tambahan asupan lemak tak jenuh ganda, khususnya omega 3 setiap harinya. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, masyarakat Indonesia memerlukan sebuah prakarsa kesehatan masyarakat yang memperhatikan kuantitas dan kualitas lemak agar sesuai dengan anjuran,” ujar Ratna Djuwita.

Lebih lanjut, Ratna mengatakan, masyarakat perlu mengenal lebih banyak sumber makanan yang mengandung omega 3 ALA dan omega 6 LA dan mendapatkan edukasi untuk mengonsumsi kedua jenis lemak esensial tersebut. Secara umum, makanan dengan kandungan Omega 3 dan 6 yang cukup tinggi seperti ikan salmon, minyak kanola, dan alpukat, kerapkali tidak dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat atau jarang dikonsumsi oleh masyarakat.

Ayo Supermom jangan lupa untuk memberikan asupan kaya omega 3 dan 6 pada Superkids ya!

                                                                 

NURUL L. IRFAN

FOTO: DOKUMENTASI BLUE BAND

Share to :


Leave A Comment