Six Fun Facts about Batik

Batik, salah satu warisan budaya tanah air, sudah lama diakui UNESCO sebagai milik Indonesia. Bisa jadi, Superparent termasuk orang-orang yang bangga memakainya di acara santai maupun formal. Tapi ada beberapa fakta menarik seputar batik yang belum banyak diketahui orang. Superparent dapat berbagi informasi ini pada Superkids untuk melengkapi pengetahuannya tentang kekayaan budaya Indonesia. 

 

Asal Kata. Batik asalnya jelas dari Indonesia. Tapi kenapa sih kegiatan melukis menggunakan cairan lilin dengan canting itu disebut membatik? Dalam bahasa Sansekerta maupun Jawa Kuno, nggak ditemukan kata dasar batik. Kata ini diduga berasal dari bahasa Melayu Kuno, yaitu ‘tik’ yang berarti titik. Titik yang dimaksud adalah cara awal membuat motif batik pada lembaran kain. Yakni berupa titik-titik yang membentuk sebuah pola. Teknik ini juga masih tetap digunakan sampai sekarang.

 

Jenis Batik. Terdapat tiga jenis batik menurut proses pembuatannya. Pertama, batik tulis yang dikerjakan manual dengan tangan. Pewarna yang digunakan pun biasanya pewarna alami, seperti kulit-kulit kayu dan daun. Gak heran kalau harga batik tulis paling mahal dibanding lainnya. Kedua, batik cap yang pakai alat cap berbahan besi sebagai stempel. Caranya, stempel dicelup ke lilin panas, lalu ditekan kuat-kuat ke kain. Ketiga, batik printing alias sablon yang instan, gak ribet pakai lilin dan canting. Sekali sablon, bisa langsung produksi banyak sekaligus.

 

Motif Populer. Sejak batik diakui UNESCO sebagai milik Indonesia, pertumbuhan batik di Tanah Air sangat cepat. Hampir semua daerah membuat motif batik dan mengklaim dengan nama daerah masing-masing. Motif batik Keraton dan Sekar Jagad khas Yogyakarta termasuk yang paling populer. Sedangkan motif batik tertua adalah kawung, seperti yang banyak dipakai orang-orang di era penjajahan.

 

Disukai Nelson Mandela. Sejak dulu batik nggak cuma dikagumi di dalam negeri. Banyak orang, termasuk pemimpin besar dunia, yang menyukainya. Seperti mantan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela. Mandela adalah tokoh perdamaian dunia yang sangat dicintai karena kebesaran hatinya melawan sistem apartheid dan rasisme. Mandela sering kedapatan memakai kemeja batik saat menghadiri acara-acara kenegaraan maupun nonformal. Saking melekatnya ingatan publik tentang batik yang dia pakai, sampai ada sebutan Madiba Shirt sebagai busana khas Mandela. Bahannya sutera, motifnya terang, dan warnanya cerah. Madiba sendiri adalah nama klan Mandela.

 

Pilihan Ekskul. Keterampilan membatik sudah bisa dipelajari sejak SD. Kini beberapa sekolah memasukkan kegiatan membatik sebagai salah satu pilihan ekstrakurikuler yang bisa Superkids pilih. Seperti SDK Cor Jesu Malang, SDIT Lab School Istec Bekasi, dan SDN Percobaan IV Wates Kulonprogo Yogyakarta. Leo Arief Budiman, pebatik asal Surabaya yang kerap diundang memberi pelatihan batik tulis di berbagai sekolah, membenarkan bahwa anak seusia Superkids memang cukup terampil untuk dilatih membatik. “Berdasar pengalaman saya, tergantung anaknya. Rata-rata murid kelas 5-6 SD sudah bisa kok praktik membatik,” jelas pemilik Gemati Batik Surabaya ini. Ia mengamati, Superkids kelas 5-6 SD lebih hati-hati menggunakan canting berisi cairan lilin panas, serta lebih gampang diajak berkomunikasi dibanding yang lebih muda.

 

Asah Jiwa Seni. Batik merupakan seni lukis khas Indonesia yang mendunia. Bila Superkids termasuk penyuka kegiatan melukis, maka latihan membatik bakal terasa lebih mudah. Meski tekniknya berbeda, pada dasarnya membatik dan melukis sama-sama membutuhkan jiwa seni yang bagus. Anak yang jago melukis pun tangannya sudah lebih lentur. Tapi buat yang bukan pelukis, gak perlu berkecil hati dong. Membatik bakal mengasah jiwa seni bila rutin dilakukan. Menurut Leo, anak rata-rata butuh 4-5 kali latihan untuk dapat tergolong mahir membatik sederhana. “Tapi ada juga yang sekali mencoba, hasilnya spektakuler,” kata Leo.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment