Is Leadership Skill Important for Children?

Kemampuan memimpin adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan Superkids, sekarang maupun nanti. Jiwa kepemimpinan ini bisa dilatih sejak kecil. Salah satunya dengan mengikuti Superkids Leadership Camp , 15-17 Desember 2017. Leadership skill dapat diartiin sebagai kemampuan memengaruhi atau memberi contoh pada teman-teman sekelompok demi mencapai tujuan. Anak yang punya keterampilan memimpin bakal bisa mengatur tim bekerja sama dengan baik menuju kesuksesan. Tentu tiap anak punya potensi untuk jadi pemimpin. Superparent juga bisa memupuk skill mereka lewat cara-cara berikut ini.

 

1. Jadi Contoh yang Baik. Inget dong ya resep parenting paling manjur dalam mendidik anak? Apalagi kalau bukan menjadi role model. Sebagai seorang pemimpin, Superparent perlu menyadari pentingnya memberi contoh yang baik untuk anggota tim (baca: anak-anak). Bagaimana mengelola agar kegiatan pagi hari di rumah berjalan lancar, adalah contoh sehari-hari yang paling baik. Anak bakal melihat bagaimana Superparent berbicara mengatur kerjasama seluruh anggota keluarga, agar rutinitas bangun-mandi-berpakaian-sarapan-berangkat berjalan mulus dan menyenangkan. Anak-anak nggak terlambat masuk sekolah, dan papa pun bisa tiba on time di tempat kerjanya.

 

2. Ikut Kegiatan Tim. Tempat paling baik untuk anak belajar memimpin tim adalah masuk ke dalam tim. Entah itu kegiatan pramuka, kelompok paduan suara, tim basket sekolah, maupun cuma karang taruna di lingkungan rumah. Dari pengalaman berorganisasi ini, Superkids bakal belajar nilai-nilai kepimpinan, cara bekerjasama yang baik, serta gimana menanamkan rasa tanggung jawab yang besar pada semua anggota – bukan hanya pemimpinnya. Bila ada sebuah kegiatan yang butuh relawan, Superparent bisa banget ngajakin Superkids untuk sama-sama terlibat.

 

3. Belajar Negosiasi. Semua pemimpin yang baik tahu seni berkompromi. Daripada ngasih pilihan ‘ya’ atau ‘enggak’, pancing mereka untuk ‘menawar’ dengan menjelaskan alasan-alasannya. Ingin nonton TV lebih lama? Mau makan es krim lagi? Tanyakan apa alasan baik untuk mereka mendapat izin melakukannya. Dalam buku “7 Habits of Happy Kids”, teknik negosiasi ini mirip dengan kebiasaan Berpikir Menang Menang. Yaitu, anak menawarkan pilihan lain dari keputusan yang dibuat orangtua atau temannya, dengan alasan-alasan yang membuat dua pihak sama-sama senang.

 

4. Biarkan Mandiri. Seorang pemimpin harus bisa memikirkan sendiri tentang rencana, ide, tujuan, dan cara mencapainya. Daripada membantu segala apa yang mereka perlukan, Superparent sebaiknya nahan diri sedikit. Biarkan anak menyelesaikan sendiri masalahnya. Biarkan dia menyiapkan sendiri sarapannya, mencuci piring kotornya, atau memasang kembali tangan boneka yang lepas. Ini akan membuat mereka punya inisiatif mengerjakan berbagai hal, menyiapkan serta mengatur agar sebuah rutinitas dapat berjalan lancar. Kenapa ini diperlukan? Karena pemimpin harus bisa mengatur tim dan berpikir jauh tentang hasilnya ke depan.

 

5. Nggak Gampang Menyerah. Pemimpin yang baik punya pengaruh yang kuat pada ruh sebuah tim. Nah, bila suatu saat menghadapi kejadian yang nggak diinginkan (kekalahan, misalnya), pemimpin juga harus belajar mengatasinya. Anak pun perlu tahu bagaimana caranya mengusir kekecewaan dan tetap melangkah maju, setelah tim lawan menang atau saingan terpilih menjadi ketua OSIS. Kalau gampang menyerah dan patah semangat, mental tim juga akan sangat terpengaruh.

 

6. Pengambil Keputusan. Kasih kesempatan anak untuk memutuskan sendiri apa yang mereka mau. Biar mudah, Superparent bisa membantu dengan menawarkan dua pilihan aja (kalau banyak ntar malah bingung :-D). Misal, nanti sore mau nonton film atau masak-masakan? Atau, besok pagi mau sarapan sandwich isi tuna atau telur rebus setengah mateng? Belajar mengambil keputusan ini menjadi benar, asal anak bisa menanggung risiko atas pilihannya. Jangan menyalahkan orang lain bila apa yang dia pilih, ternyata nggak sebagus yang dia kira.

 

7. PD Berkomunikasi. Saat makan di restoran, jangan selalu memesankan menu untuk anak. Superparent bisa melatih rasa percaya dirinya berbicara (bahkan dengan orang yang nggak dikenal) dengan membiarkan dia bicara langsung dengan pelayan. Ini juga bisa dilakukan di tempat-tempat lain, termasuk bank dan supermarket.

 

8. Mendengar. Banyak orang sibuk berlatih bagaimana cara berbicara, tapi lupa tentang pentingnya kemampuan mendengar. Yup, pemimpin yang baik juga butuh skill mendengar, menyimak apa yang disampaikan orang lain. Ini bakal jadi salah satu kunci untuk bisa memahami anggota tim dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment