How to Deal Superkids with Aerophobia

Melayang tinggi sejauh 40.000 kaki di udara, gak selalu menjadi pengalaman menyenangkan bagi semua orang. Beberapa justru merasa ketakutan. Kecemasan berlebihan saat naik pesawat ini dikenal dengan sebutan aerophobia alias aviatophobia alias aviophobia. Penderitanya berbagai usia, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Rasa takut mereka biasanya makin menjadi-jadi kalau pesawat yan ditumpangi itu kecil dan banyak mengalami guncangan. Bila Superkids termasuk yang seperti ini, Superparent bisa mencoba beberapa cara untuk mengatasi ketakutannya sepulang liburan nanti.

 

1. Pilih Tempat Duduk. Penderita aerophobia selalu ingin pesawat cepat-cepat mendarat kembali. Nah, biar mereka merasa lebih tenang, sebaiknya pesankan tempat duduk di deretan kabin bagian depan. Lebih baik lagi bila di dekat lorong. Itu akan membuat Superkids jadi merasa makin tenang. Ia berpikir bisa segera lari keluar pesawat apabila terjadi apa-apa. Apalagi, efek turbulensi di bagian depan pun lebih rendah dibanding duduk di deretan belakang.

 

2. Pilih yang On Time. Usahakan menggunakan jasa maskapai penerbangan yang tepat waktu. Biayanya memang lebih mahal dari penerbangan murah tapi lekat dengan imej selalu telat boarding itu. Jadwal yang on time akan sangat membantu menenangkan perasaan Superkids. Dia tahu, semua akan berjalan baik-baik saja sesuai rencana dan jadwal yang ditentukan. Termasuk, tidak akan terjadi apa-apa di luar rencana maupun keinginan.

 

3. Alihkan Perhatiannya. Bawa sesuatu yang bisa membuat Superkids fokus pada permainan atau benda. Seperti gadget, kartu puzzle, squishy, buku, atau mendengarkan musik. Cara lain untuk mengalihkan perhatiannya adalah ajak ngobrol. Pancing dia berbicara panjang lebar mengenai sesuatu yang dia sukai, atau pengalaman mengasyikkan yang terjadi beberapa hari lalu. Usahakan tidak melihat ke arah jendela karena itu bisa membuatnya cemas.

 

4. Tidur. Minta Superkids memejamkan mata sambil mendengarkan alunan musik favoritnya lewat headphone. Cara ini lebih menenangkan daripada harus mengamati kesibukan di pesawat jelang take off, termasuk melihat pramugari memeragakan cara menggunakan pelampung saat kondisi darurat. Genggam tangannya agar Superkids bisa merasa lebih aman. Setidaknya dia tahu, Superparent selalu ada di dekatnya kapan pun dia membutuhkan bantuan.

 

5. Bantuan Ahli. Pada akhirnya, aerophobia memang harus dilawan untuk mendapatkan kesembuhan. Bila taraf ketakutan yang dialami Superkids makin parah, cari bantuan para ahli. Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah terapi Emotional Freedom Technique (EFT). Terapi dilakukan dengan ketukan-ketukan ringan. EFT terbukti dapat mengontrol alam bawah sadar yang tadinya negatif menjadi positif. Penyebab utama aerophobia pun akan dilepaskan. Rasa takut dibuang dan Superkids bisa lebih nyaman bepergian dengan pesawat terbang.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment