Mom, Why Should We Respect to the Heroes?

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ditulis, pahlawan itu orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Superkids mengenal sosok para pahlawan lewat pelajaran sejarah di sekolah. Superparent bisa membantu mereka kenal lebih jauh dengan mengajak Superkids mengunjungi museum, monumen bersejarah, tugu perjuangan, nonton film kepahlawanan, atau baca buku-buku sejarah kemerdekaan.

 

Pemerintah udah ngelakuin banyak hal untuk menghormati jasa para pahlawan. Misalnya memakamkan mereka di tempat khusus (taman makam pahlawan), serta mengabadikan nama-nama mereka sebagai nama jalan, bandara, gedung, lembaga pendidikan, bahkan taman. Pemerintah juga banyak membangun monumen, patung, maupun tugu peringatan untuk mengenang mereka. Nah, satu lagi yang gak kalah penting, menetapkan tanggal khusus sebagai peringatan hari penting dalam sejarah. Seperti Hari Pahlawan pada 10 November.

 

Superkids yang kritis bisa jadi akan bertanya: apa pentingnya semua itu? Kenapa sih kita perlu menghargai jasa-jasa para pahlawan? Wah, nggak perlu bingung menjawab. Superparent bisa memberi penjelasan sederhana berikut ini.

 

Berjuang untuk Kemerdekaan. Bayangin kalau Indonesia masih menjadi negara jajahan sampai sekarang. Kemiskinan di mana-mana, perang pun meletup di sana sini. Orang-orang yang hidup di era penjajahan berjuang untuk kemerdekaan. Nyawa mereka adalah taruhannya. Bahkan, gerakan melawan penjajahan udah muncul sejak ratusan tahun lalu. Salah satu pemimpin perang pada masa kekuasaan Belanda adalah Pangeran Diponegoro (1785-1855). Ia menggerakkan rakyat agar menyatukan kekuatan untuk mengusir Belanda dari Tanah Air kita. Perang dahsyat yang ia kobarkan itu dikenal dengan sebutan Perang Jawa.

 

Bahkan, setelah merdeka pun, perang masih aja ada, lho. Para penjajah ngotot ingin kembali menguasai Indonesia lagi. Itulah salah satu yang memicu terjadinya perang 10 November 1945 di Surabaya, tiga bulan setelah proklamasi kemerdekaan. Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan yang dikenang dalam peristiwa ini. Pidatonya begitu berapi-api, sukses membakar semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan. Senjata yang dipakai pun ala kadarnya, termasuk bambu runcing yang menjadi ikon pertempuran 10 November.

 

Nah, bayangin aja kalau dulu Pangeran Diponegoro, Bung Tomo, Ahmad Yani, Soekarno, dan pahlawan-pahlawan lainnya memilih pasrah menghadapi penjajah.

 

Berkorban Nyawa. Amat banyak pejuang yang meninggal dalam upaya meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka rela mengorbankan nyawa demi Indonesia. Maju melawan, terus berjuang, dengan satu tujuan: mengusir penjajah dari negara kita. Semasa hidup, mereka pun banyak berkorban jiwa raga. Tenaga maupun pikiran tercurah untuk mengatur strategi perlawanan, yang risikonya amat besar. Belanda maupun Jepang memiliki perlengkapan perang yang lengkap dan modern, jauh lebih dahsyat dari milik pejuang Indonesia. Semboyannya satu: Merdeka atau Mati! 

 

Cara paling baik yang bisa dilakukan Superkids untuk menghargai jasa pahlawan adalah mengisi kemedekaan dengan hal-hal positif untuk kemajuan Indonesia. Superkids pun bisa meneladani sikap para pahlawan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya rela berkorban, berani membela kebenaran, serta cinta tanah air.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: BOBY NOVIARTO

Share to :


Leave A Comment