Say No to Plastic Bag!

Apa yang selalu Superparent siapin sebelum belanja? Uang cash dan credit card? Ah, itu udah pasti. Daftar barang-barang yang mau dibeli? Ini juga wajib. Satu lagi yang paling kekinian adalah membawa tas kain. Sejak pemerintah menerapkan aturan kantong plastik berbayar, kampanye memerangi kantong plastik jadi makin kencang terdengar.

 

Nah, untuk meminimalkan penggunaannya, cara paling mudah memang mengganti kantong plastik dengan tas kain yang bisa di-reuse berkali-kali. Gampang, kan? Ini bukan tentang menghindari biaya kantong plastik yang dibebankan pada Superparent sebagai pembeli, lho. Ini tentang penerapan gaya hidup ramah lingkungan untuk memberi contoh positif pada Superkids.

 

Meski praktis, kantong plastik sebetulnya memang bukan pilihan yang bijak untuk wadah berbelanja. Bahan pembuatannya berbahaya buat kesehatan manusia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) aja melarang keras penggunaannya, terutama yang warna hitam, sebagai wadah makanan. Alasannya begini. Kantong plastik merupakan produk daur ulang dari berbagai plastik bekas, yang riwayat penggunaannya gak jelas. Bisa saja dulu itu plastik bungkus pestisida, limbah rumah sakit, logam berat, bahkan kotoran. Dalam proses pembuatan kantong plastik, bahan-bahan tersebubut masih dicampur lagi dengan bahan kimia yang bisa mengancam kesehatan.

 

Masih keukeuh pilih kantong plastik buat naruh belanjaan? Think twice. Sebab sampahnya juga berdampak buruk tuh bagi lingkungan. Kantong plastik butuh waktu yang lamaaaaa banget untuk terurai di dalam tanah. Mau tahu berapa lama? Sampai ribuan tahun! Itu karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. Padahal, kalau disimpan juga bakal jadi sarang nyamuk, sarang semut, dan ujung-ujungnya sarang penyakit. Jadi, gimana cara diet plastik yang benar, sebab untuk meninggalkannya sama sekali, juga nggak mungkin?

 

1. Bawa Kantong Kain. Tolak tawaran kantong plastik saat belanja, gunakan kantong kain yang udah disiapin. Kantong kain ini sebaiknya juga selalu ada di dalam mobil atau tas Superparent, buat jaga-jaga kalau mendadak harus belanja tanpa terencana. Gimana kalau tas kainnya nggak kebawa? Selama barang yang dibeli masih cukup dimasukin ke dalam tas, sebaiknya pilih mengantonginya di dalam tas aja.

2. Bawa Bekal. Gunakan wadah yang bisa dipakai berulang kali. Ini juga berlaku untuk bekal Superkids yang Superparent siapin tiap pagi. Sebaiknya bawa botol minuman sendiri dari rumah, daripada beli minuman gelas atau botol kemasan, yang isinya habis bakal langsung dibuang.

3. Daur Ulang. Sampah plastik seperti botol minuman dan kemasan deterjen, bisa diolah menjadi aksesoris atau pot tanaman. Superparent yang kreatif bisa memanfaatkan limbah kering ini buat berkarya bareng Superkids. Ssstt… bisa dijual buat nambahin uang belanja, lho!

4. Pilih yang Awet. Kalau terpaksa harus beli barang berbahan plastik, pilih yang bahannya lebih awet. Makin lama digunakan, makin sedikit sampah plastik yang dihasilkan. Disarankan membeli produk-produk isi ulang dalam kemasan yang lebih besar daripada sachet.

5. Jual Aja. Tidak ada waktu untuk mendaur ulang? Daripada menumpuk di rumah, kumpulkan sampah plastik untuk dijual ke pemulung. Superparent sebaiknya pisahin tempat sampah kering dan basah di rumah. Dengan begitu, sampah plastik kering akan lebih mudah dikumpulkan dan dijual.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment