Spider in Front of Tsur Cave

Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun saat mendapat wahyu pertama di Gua Hira. Ia mengumpulkan orang-orang Makkah, lalu memberitahu bahwa dirinya adalah seorang nabi utusan Allah. Nabi Muhammad meminta mereka berhenti menyembah berhala. Tapi semua orang justru marah. Nggak ada satu pun yang mau mendengarkan dia. Mereka mencemooh, membenci, dan menentang Nabi Muhammad.

 

Tapi Nabi Muhammad nggak putus asa. Dia terus berdakwah di kota Makkah. Apakah berhasil? Hmmm, nggak juga. Hanya orang-orang saleh yang akhirnya mau menuruti ajakannya menyembah Allah SWT. Para pengikut Nabi Muhammad yang jumlahnya sedikit ini kemudian dibenci warga lain yang masih memuja berhala. Mereka terpaksa pergi meninggalkan Kota Makkah karena terusir.

 

Makin hari, makin banyak yang membenci Nabi Muhammad. Mereka bahkan berencana melukainya. Beberapa orang datang ke rumah Nabi Muhammad untuk menangkap dia. Tapi mereka kecele. Di dalam kamar, yang ada justru Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad. Lho, kemana Nabi Muhammad?

 

Atas petunjuk Allah SWT, Nabi Muhammad tahu tentang rencana jahat orang-orang Makkah padanya. Dia pergi meninggalkan kota Makkah dengan hanya ditemani satu orang sahabatnya, Abu Bakar. Mereka lalu bersembunyi di sebuah tempat bernama Gua Tsur.

 

Para pembenci Nabi Muhammad mengejar sampai ke gua itu. Abu Bakar merasa sangat khawatir tentang keselamatan Nabi Muhammad. Tapi Nabi Muhammad tetap tenang karena yakin akan perlindungan Allah. “Jangan sedih. Karena sesungguhnya Allah bersama kita,” kata Nabi Muhammad pada Abu Bakar. Allah menjadikan hati Abu Bakar lebih tenang. Allah juga memerintahkan sekelompok laba-laba bekerja cepat membuat jaring yang tebal di pintu gua.

 

Makanya, saat orang-orang Makkah sampai di depan gua, mereka tidak ada keinginan masuk ke dalamnya untuk memeriksa apakah Nabi Muhammad bersembunyi di sana. Mereka yakin, laba-laba itu sudah bekerja selama bertahun-tahun membuat jaring. Jadi, tidak mungkin ada orang yang bisa menerobos masuk ke dalamnya, beberapa waktu lalu, tanpa merusak jaring.

 

Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di sana selama tiga hari. Mereka keluar di malam ketiga, setelah yakin pengejaran orang-orang Makkah sudah mereda. Nabi Muhammad dan Abu Bakar pun melanjutkan perjalanan. Mereka pergi jauh ke negeri seberang bernama Yatsrib. Sekarang, wilayah ini dikenal dengan sebagai kota Madinah.

 

Kisah ini seperti yang tercantum dalam Al Quran surat At Taubah ayat 40. “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

 

HAFIDA INDRAWATI

ILUSTRASI: SUPERKIDS INDONESIA

Share to :


Leave A Comment