Duh, Stop Kebiasaan Buruk Ini saat Membaca

  • admin
  • Category :

Membaca buku adalah kebiasaan baik dan bermanfaat untuk Superkids. Tapi, tahu nggak kalau kebiasaan baik ini juga sering dilakukan bersama kebiasaan-kebiasaan buruk yang harusnya nggak perlu? Mungkin banyak Superkids yang mengerjakannya tanpa sadar. Padahal, itu bisa jadi penghalang dalam usaha meningkatkan skill membaca cepat. Nah, berikut ini beberapa kebiasaan buruk anak-anak saat membaca plus cara ngatasinnya.

 

Pakai Ujung Jari. Biasanya ini dilakukan karena terbawa pengalaman pertama saat belajar membaca. Superkids menggunakan ujung jari telunjuk buat mastiin nggak ada satu kata pun yang terlewati. Tapi, seiring meningkatnya reading skill, cara ini hanya akan menggangu tingkat kecepatan membaca. Jelas dong kemampuan otak Superkids mencerna bacaan jauh lebih cepat dibanding kecepatan gerak jari pada buku. Solusinya, pegang buku dengan dua tangan.

 

Sambil Tiduran. Entah tengkurap atau terlentang, membaca sambil tidur masuk kategori kebiasaan buruk. Dampaknya bakal sangat terasa pada kesehatan mata. Biasanya, sambil berbaring, buku yang Superkids pegang makin lama akan makin dekat, sehingga mata dipaksa untuk terus fokus pada jarak baca yang sebetulnya nggak ideal. Nah, cara baca kayak gini bikin mata Superkids gampang lelah. Solusinya, ambil posisi duduk yang juga nyaman untuk membaca. Sandarkan punggung dengan rileks, dan letakkan buku di meja atau pegang saja.

 

Komat-Kamit. Meski tanpa suara dan nggak ngeganggu yang lain di sekitar, menggerakkan bibir saat membaca sebetulnya merugikan Superkids sendiri. Ini bakal memperlambat kemampuan membaca sekitar 150 kata per menit. Saat komat-kamit, kecepatan membaca otomatis dibatasi gerakan mulut. Solusinya, taruh jari di bibir untuk menghentikan gerakan itu.

 

Bersuara. Ini lebih repot lagi. Apa yang dibaca, itu yang akan didengar teman, kakak, mama, papa, dan orang lain di sekitar. Sama seperti komat-kamit, membaca sambil bersuara juga membuat kemampuan baca jadi lambat. Gimana solusinya? Letakkan pensil di antara kedua bibir. Kalau bibir mulai bergerak mengeluarkan suara, pensil juga akan bergerak dan lama-lama bisa jatuh. Ini butuh beberapa kali latihan agar terbebas dari kebiasaan bersuara.

 

Remang-Remang. Saat cahayanya kurang, mata Superkids akan bekerja keras untuk bisa menyesuaikan dengan kondisi penerangan yang minim. Akibatnya, otot mata cepat tegang, mata terasa perih, bahkan sakit kepala dan nyeri leher. Solusinya gampang aja. Nyalain lampu dong, biar setiap huruf pada buku bisa terbaca jelas, tanpa harus menyiksa mata. Sesekali alihkan pandangan dari buku supaya mata bisa istirahat sejenak.

 

Melipat Ujung Halaman. Untuk menandai batas terakhir membaca, Superkids barangkali sering melakukan hal yang satu ini. Bayangin kalau satu buku selesai dibaca dalam 10 kali membaca, berarti akan ada banyak lipatan-lipatan kecil di dalamnya. Bekas lipatan ini nggak hanya merusak keindahan buku, tapi juga membuat lembaran buku jadi lebih mudah robek. Solusinya, gunakan pembatas buku atau buat sendiri bookmark sederhana dari kertas karton. Lebih mudah lagi bila Superkids menghafal atau mencatat halamannya di ponsel.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment