Lihat Fenomena Langit di bulan Juli ini Yuk

Wah sudah masuk bulan Juli saja ya Superkids. Siapa dari kalian yang suka dengan dunia astronomi? Atau bahkan punya cita-cita untuk menjadi seorang astronot? Dunia astronomi memang sangat menarik dipelajari bahkan selalu membuat semakin penasaran akan misteri-misterinya dan pastinya selalu membuat takjub akan kebesaran Tuhan.

 

Membahas lebih lanjut mengenai dunia astronomi, tatanan tata surya serta isi seluruh galaxy terdiri dari trilyunan benda-benda langit yang memiliki lintasan orbit masing-masing sehingga satu sama lain tidak saling berbenturan. Sangat menyenangkan ya para astronot yang dapat melihat secara langsung planet-planet serta benda-benda langit secara langsung.

 

Tidak perlu khawatir, Superkids juga dapat kok melihat benda-benda langit meskipun dari bumi. Ada beberapa fenomena yang dapat dilihat secara langsung adapula yang memerlukan alat bantu seperti teleskop. Bulan juli ini di berbagai daerah di Indonesia langit terhitung cukup cerah sehingga waktu yang pas bagi Superkids untuk menyaksikan secara langsung beberapa fenoma langit.

 

Berikut terdapat beberapa fenomena langit yang akan terjadi selama bulan juli ini;

5 Juli: Gerhana Bulan Penumbra

Diprediksi akan dimulai pada pukul 10.28 WIB dan berakhir pukul 12.53 WIB. Gerhana bulan penumbra merupakan kondisi gerhana bulan yang terjadi disaat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar. Hal ini membuat bumi menghalangi sebagian cahaya matahari untuk mencapai permukaan bulan. Akan tetapi Gerhana bulan penumbra kali ini tidak dapat diamati dari seluruh Indonesia karena terjadi pada siang hari. Hanya penduduk di benua Amerika, Afrika dan sebagian Eropa yang dapat menyaksikan persitiwa ini.

 

6 Juli: Konjungsi Bulan dengan Saturnus

Dalam pandangan dari bumi, Bulan dan Saturnus terlihat cukup berdekatan sejauh 2 derajat. Fenomena ini dapat mulai diamati pada pukul 20.00 waktu setempat di daerah masing-masing. Jika Superkids menyaksikannya menggunakan teleskop maka akan terlihat pula cincin yang mengelilingi Saturnus.

 

12 Juli: Konjungsi Bulan dengan Mars

Planet Mars akan terlihat dari bumi sebagai bintang kemerahan terang jika diamati dengan mata telanjang. Fenomena ini dapat mulai diamati di langit timur pukul 00.00 dini hari. Jika ingin menggunakan teleskop dapat diperbesar minimum 130x untuk dapat melihat planet Mars lebih jelas.

 

15 Juli: Matahari tepat diatas Ka’bah

Matahari pada posisi ini, berkedudukan tepat berada di titik zenith Ka’bah. Fenomena ini merupakan kali kedua serta terakhir yang terjadi di tahun 2020. Bagi Superkids yang berada di wilayah selain Kepuluanan Maluku dan Irian dapat mengamati fenomena matahari di atas Ka’bah ini. Eits..hati-hati ya jangan langsung melihat matahari dengan mata telanjang, dapat berbahaya bagi mata kamu.

 

17 Juli: Segitiga Bulan-Venus-Aldebaran

Bagi Superkids yang rajin bangun pagi dan melihat ke langit pasti tidak asing dengan bintang terang di langit timur, tahukah kalian itu sebetulnya bukan bintang loh, melainkan planet Venus. Pada tanggal 17 Juli nanti dari pengamatan di bumi, posisi bulan berada sangat dekat dengan Venus, menariknya akan ada bintang Aldebaran diantara mereka. Aldebaran merupakan bintang raksasa merah yang paling terang di rasi bintang Taurus.

 

20 Juli: Komet Neowise

Komet Neowis merupakan komet yang baru saja ditemukan pada akhir maret 2020 ini. Komet ini memiliki periode yang sangat panjang, yaitu sekitar 5.000 tahun. Oleh karena itu, fenomena ini cukup menarik untuk disaksikan. Di Indonesia, komet ini akan tampak di langit barat laut mulai 20 juli mendatang dengan ketinggian yang terus meningkat.

 

27-28 Juli: Hujan Meteor Piscis Austrinid

Hujan meteor Piscis Austrinid akan menjadi hujan meteor pertama yang terjadi di bulan Juli ini dengan maksimum 5 meteor setiap jam. Sebetulnya hujan meteor merupakan fenomena langit yang terjadi secara periodic setiap tahunnya. Hujan meteor terjadi ketika dalam orbitnya mengelilingi matahari, bumi melintasi bekas jalur yang pernah dilalui sebuah komet. Bekas jalur tersebut berisi jutaan puing-puing kecil yang ditinggalkan oleh komet. Saat bumi melintasi jalur tersebut sebagian kecil dari puing-puing tersebut akan tertarik oleh gravitasi bumi, lalu masuk ke atmosfer dan terbakar sebagai meteor. Karena ukurannya sangat kecil, meteor ini akan habis terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi. Hujan meteor ini dapat diamati mulai pukul 19.48 WIB sampai dengan fajar menyingsing.

 

29 Juli: Hujan Meteor Delta Aquariid Selatan

Hujan meteor Delta Aquariid merupakan hujan meteor yang berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing.  Hujan meteor ini akan mencampai puncaknya pada tanggal 29 juli dengan 25 meteor per jam dengan kecepatan 41km/det. Untuk mengamati hujan meteor ini dapat diamati sejak pukul 19.48 waktu setempat hingga fajar.

 

Bagaimana? Banyak ya fenomena langit yang terjadi di bulan ini. Jangan lupa ajak SuperDad untuk membantu menyiapkan perlengkapan tempur untuk melihat fenomena langit ini ya. (Afiqka Yoe/ Image: iStock)

 

Sumber : www.infoastronomy.org, https://langitselatan.com/

Share to :


Leave A Comment