Bagaimana Gunung Berapi Erupsi?

Indonesia selain sebagai negara kepualauan juga merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi yang sangat aktif. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, namun lokasi gunung berapi yang paling aktif adalah gunung-gunung berapi yang berada di sepanjang busur cincin api pasifik (Pasific Ring of Fire). Busur cincin api pasifik merupakan garis pergesekan antar lempeng tektonik.  Baru saja kita mendengar kabar Gunung Semeru, salah satu gunung berapi yang aktif di Jawa Timur mengalami erupsi dan menghasilkan awan panas yang sangat berbahaya. Nah Superkids, tahu kah kalian apa penyebab gunung berapi dapat erupsi? Yuk ikuti pembahasan berikut ini.

 

Apa itu gunung berapi?

Gunung berapi adalah gunung yang memiliki jalur yang menembus ke dalam perut bumi yang di dalamnya terkandung gas, bebatuan, kerikil, pasir dan cair bumi yang sangat panas. Saat terjadi tekanan dari dalam bumi, maka erupsi pun terjadi. Segala materi yang terkandung dalam perut bumi dimuntahkan ke area sekitar gunung.

 

Bagaimana gunung berapi terbentuk?

Gunung berapi terbentuk ketika magma dari dalam mantel atas bumi bergerak ke permukaan. Di permukaan, meletus membentuk aliran lava dan endapan abu. Seiring waktu ketika gunung berapi terus meletus, gunung tersebut akan semakin membesar karena sedimen yang dia hasilkan saat erupsi.

 

Apa saja jenis gunung berapi?

Para ilmuwan mengkategorikan gunung berapi menjadi tiga kategori utama, yaitu aktif, tidak aktif dan punah. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang secara berkala menghasilkan dapur magma dan secara aktif memuntahkan lahar. Sedangkan untuk gunung berapi yang sudah punah adalah gunung berapi yang meletus ribuan tahun yang lalu dan tidak ada kemungkinan meletus kembali. Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dibedakan sebagai berikut:

  1. Strato (Kerucut Berlapis)

Gunung berapi ini berbentuk runcing yang terbentuk akibar dari adanya tumpukan material perut bumi yang dikeluarkan ketika erupsi. Jenis gunung berapi ini banyak terdapat di Indonesia, yaitu Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu dan masih banyak lagi lainnya.

  1. Caldera (Kaldera)

Gunung berapi ini membentuk suatu kawasan yang berbentuk melingkar. Kawasan ini terbentuk karena tanah di bagian saluran ambles akibat terkikis saat terjadi letusan erupsi.

  1. Maar (Mar)

Gunung berapi ini terbentuk dari adanya ledakan atau letusan yang bersifat eksplosif dan biasanya terjadi sekali dengan kekuatan yang cukup besar. Sehingga membentuk lubang besar di puncak yang disebut dengan kawah.

  1. Dome (Kubah)

Terbentuk dari lava kental mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan dan mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung. Lava yang mengisi area kawah akan mengeras dan menutup lubang saluran ke perut bumi, adanya lava mengeras ini akan menimbulkan ledakan yang sangat hebat.

  1. Shield (Perisai)

Gunung berapi ini terbentuk bukan dari adanya letusan, melainkan karena adanya aliran lava basah yang mengendap dan membentuk suatu kerucut tinggi membentuk seperti anakan gunung.

 

Mengapa gunung berapi meletus?

Kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan besar yang disebut lempengan tektonik, yang menyatu seperti puzzle. Lempengan-lempengan ini terkadang saling bergerak. Gesekan tersebut menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi di dekat tepi lempeng.

 

Apa perbedaan antara Lahar dan Magma?

Magma merupakan batuan cair yang masih terdapat di dalam gunung berapi. Sedangkan Lahar adalah batuan cair (magma) yang mengalir keluar dari gunung berapi. Lahar yang panas akan terlihat bewarna merah panas dan akan menjadi putih panas saat mengalir ke bagian yang lebih rendah.

 

Afiqka Yoe/ Image: iStock/ Illustration: Freepik

Source: Wikipedia, Weatherwizkids, National Geographic

Share to :


Leave A Comment