Sally Jean si Ratu Sepeda

  • admin
  • Category :

 

Sally Jean was born to ride. Waktu umurnya satu tahun, dia numpang bersepeda menggunakan sepeda mungil yang menyatu di belakang sepeda ibunya. Waktu umurnya dua tahun, dia dibelikan sepeda roda tiga pertamanya. Umur empat tahun, dia dapat sepeda baru lagi. Kali ini roda dua dengan tambahan dua roda bantu di belakang kiri-kanan.

 

Sepeda memang merupakan barang berharga bagi Sally. Dia berlatih mengayuh setiap hari dengan roda bantu, sampai akhirnya cukup PD dengan roda dua saja. Umur lima tahun, Sally berani melepas roda cadangan dan mulai menikmati serunya berkeliling hanya dengan dua roda. Dia bersepeda naik turun bukit, berkeliling sekitar rumah, bermain dan bersenang-senang dengan kawan lain.

 

Tapi, ada yang salah. Sally merasa sepedanya kependekan karena tubuhnya meninggi. Mama menyuruh dia menaikkan sadel dan sepeda yang ia namai Flash itu pun kembali nyaman buat dia. Tapi karena badannya terus tumbuh besar dan sadel sepedanya nggak bisa dinaikin lagi, Sally tahu sepeda itu sudah bukan untuknya lagi. Dia butuh sepeda baru yang besar seperti tubuhnya.

 

Kakak Sally yang baik hati menawarkan dia menggunakan miliknya, tapi Sally kurang suka. Seorang teman juga meminjamkan sepedanya ke Sally tapi Sally tetap kurang cocok. Ya, dia butuh sepeda baru. Masalahnya, mama tidak punya uang untuk itu. Apakah berarti petualangan bersepeda Sally harus berhenti di sini? Atau, Sally punya cara kreatif untuk membuatnya tetap bisa bersepeda seperti hari-hari kemarin?

 

Buku “Sally Jean, the Bicycle Queen” karya Cari Best ini mengajarkan kita bahwa nggak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Ada yang harus bekerja keras untuk meraih keinginan itu. Seperti Sally si gadis kecil yang tumbuh terlalu besar untuk sepeda mungilnya.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment