English
1.179 Penyanyi Cilik Audisi di Surabaya
Ingin tenar seperti Nowela, berharap sukses seperti Regina. Impian itu memenuhi pikiran para peserta audisi Indonesian Idol Junior di Surabaya, 13-14 Agustus 2014. Mereka berbondong-bondong datang ke tempat audisi di Balai Kartika sejak pembukaan pukul 09.00. Hari pertama, ada 819 penyanyi ikutan audisi. Hari kedua, 360 peserta berusaha memikat tim juri. Usia mereka antara 5 sampai 13 tahun.
Hebohnya, di antara ribuan peserta, banyak lho yang jauh-jauh datang dari kota lain, bahkan provinsi lain. Sekar Rahima Sahwahita, gadis manis 10 tahun, berangkat jam 04.00 subuh dari rumahnya di Malang. Murid kelas 6 SD Negeri Bertaraf Internasional Tlogowaru Malang, Kota Malang ini sudah cukup sering menang lomba menyanyi tingkat sekolah sampai provinsi. Di hadapan juri, dia menyanyikan lagu “Symphony yang Indah” milik Once.
Menunggu antrean audisi, Sekar akhirnya dapat teman baru (yang sebetulnya juga merupakan salah satu saingannya), Queenadiva Taflana Virginisia. Ia berasal dari kota Bondowoso. Queenadiva duduk di kelas 3 SDN Dabasah Arena Siswa, Bondowoso. Dia berdandan feminin dan bertekad tampil maksimal di hadapan para juri.
Dua bersaudara Stefany Vergin Altara Manurung dan Christ Daniel Karisma Manurung nggak kalah semangat. Mereka jauh-jauh datang dari Mataram, Nusa Tenggara Barat bersama ayah Hisar Manurung dan ibu Titik Ferawati. Numpang tinggal di rumah pakde di kawasan Buduran, Sidoarjo, keduanya sama-sama yakin akan terpilih untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta. Daniel yang masih berusia 5 tahun pun sempat mengecoh juri. Dia masuk ke ruang audisi membawa gitar, seolah-olah sudah sangat jago memainkannya. “Padahal buat gaya-gayaan aja biar tampilnya ngerock,” ledek Hisar tentang putranya yang masih kelas TK A di TK Tunas Daud Mataram itu.
Sambil menunggu antrean, Stefany terus berlatih di ruangan yang di-setting seperti ruangan audisi sungguhan. Di bilik kecil itu ada kaca kecil yang membuat peserta bisa melihat penampilan mereka sendiri. Gadis manis yang duduk di kelas 4 SDN 1 Ampenan, Mataram, ini terus memperbaiki gaya agar terlihat alami dan tetap kekanakan.
Tapi, masih ada peserta yang asalnya lebih jauh dari Stefany dan Daniel, Superkids. Namanya Chairil Rizqi alias Aril, bocah 9 tahun asal Unaaha, Sulawesi Tenggara. Murid kelas 4 SDN 3 Unaaha ini terbang berdua ibunya Neneng. Ia sempat ikut Small Audition di Makassar dan dinyatakan lolos untuk ikut Big Audition di Surabaya. Biaya keberangkatan ditanggung MNCTV selaku penyelenggara. “Tadi sa menyanyi lagu “Bintang Kecil”. Barusan ji tadi malam sa hapal-hapal lagunya. Nanti kalo lolos lagi sa mau menyanyi yang ‘Tek kotek kotek kotek..’,” kata Aril sambil menirukan gaya ayam.
Usai tampil di hadapan juri Pre-Cast, peserta mendapat kartu berwarna pink, biru atau kuning. Mereka kemudian dikumpulkan di sebuah ruangan. Di sana, peserta berkartu kuning dipisahkan dari yang berkartu biru dan pink. Ternyata kartu kuning berarti nggak lolos, sedangkan pink dan biru melaju ke babak Final Pre-Cast. Yang berhasil melalui Final Pre-Cast kemudian melakukan sesi foto sebelum melaju ke video booth, berhadapan dengan juri dari MNCTV dan Fremantle Media. Nah, yang terpilih bakal bertemu juri utama, antara lain penyanyi Titi DJ dan Daniel Mananta. Mereka yang dianggap layak melanjutkan perjuangan ke Jakarta akan dihubungi melalui telepon.
“Ini merupakan upaya MNCTV untuk menjadikan Indonesian Idol Junior sebagai tayangan ramah anak. Di ruang audisi pun peserta didampingi orangtua. Mental mereka harus dijaga. Nggak ada yang keluar ruangan dengan berlinang air mata karena gagal. Kalau keszedihan seperti itu disaksikan jutaan pemirsa, mental mereka bisa jatuh. Maka informasi akan disampaikan melalui telepon secara pribadi,” tegas Ainun Fitri, Humas MNCTV.
Usai audisi, MNCTV menggelar School Auditions di SDN dr Soetomo 5 (Jumat 15 Agustus 2014) dan Dream Box di Surabaya Town Square (Sabtu 16 Agustus 2014). Peserta audisi Dream Box dibatasi 100 orang, dengan juri tamu Delon ‘Idol’.
HAFIDA INDRAWATI
FOTO: HAFIDA INDRAWATI
