Belajar Hanacaraka di Hari Aksara

 

Di Sidoarjo, Jawa Timur, puluhan murid berkumpul di paseban alun-alun kota, Senin 8 September 2014 siang. Mereka tampak tekun mewarnai tulisan “Indonesia” dalam tiga aksara; latin, Arab dan Jawa. Kesibukan mereka juga menarik perhatian Julie de Valckenaere, mahasiswi University of Ghent, Belgia, yang kebetulan melintas. Julie sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Indonesia. Ia mengaku baru kali ini tahu ada Hanacaraka alias aksara Jawa.

 

“Saya sama sekali belum pernah tahu tentang aksara Jawa. Selama ini saya hanya akrab denga huruf latin. Ya, saya juga tahu sedikit tentang huruf Arab yang digunakan di negara-negara muslim, dan huruf kanji yang dipakai di dataran China. Tapi, Hanacaraka? Ini menarik sekali,” takjub wanita 22 tahun ini.

 

Mendengar komentar Julie, para murid yang berasal dari TK-SD Al Muslim Sidoarjo, makin bersemangat menyelesaikan karya mereka. Kepala Sekolah Ummul Jazilah memaparkan, meski hanya mewarnai, ini merupakan langkah awal pengenalan aksara Jawa (Hanacaraka) dan Arab (Hijaiyah) untuk murid TK dan kelas 4 SD yang mengikuti.

 

Program ini sekaligus bermaksud mendukung peraturan gubernur dan bupati tentang kurikulum 2013 yang mewajibkan mata pelajaran bahasa daerah dan Baca Tulis Quran (BTQ) di sekolah. “Sengaja acaranya dilakukan di luar sekolah. Kami pilih area outdoor biar anak-anak lebih bersemangat mengikuti kegiatan,” jelas Ummul.

 

Sebagai bonus, masyarakat umum di sekitar alun-alun juga bisa menyaksikan acara ini dan mengenal adanya huruf Hijaiyah dan Hanacaraka. Termasuk Julie yang datang seorang diri. “Huruf itu sangat bagus. Saya tertarik mempelajari Hanacaraka” terang Julie.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: SATRIA NUGRAHA

Share to :


Leave A Comment