Hari Bumi bersama Satwa

 

Jiva Saccid Anandyta pernah berfoto dengan bayi macan saat berkunjung ke Taman Safari II di Prigen, Jawa Timur. Makanya, murid kelas 5 Bright Kiddie School ini berani-berani saja bertemu ular di sekolahnya di kawasan Wiyung Pratama, Surabaya, Selasa 22 April 2014.

 

Ular-ular itu menjadi bintang tamu paling ditunggu dalam acara peringatan Hari Bumi. Mereka datang bersama reptil lain seperti iguana dan kura-kura. Rombongan ini mengundang tepuk tangan gembira sekaligus jeritan ketakutan para murid maupun beberapa ibu guru. “Kami bawa satu ular boa, tujuh piton, satu kura-kura, tiga iguana dan tiga geco,” hitung drh Hadistya Diah dari Kelompok Studi Reptil Albolabris.

 

Peringatan Hari Bumi dibuka penampilan Mr D, gitaris yang mempopulerkan teknik bermain satu jari dengan gitar Rick Hanes-nya. Gitaris bernama asli Doddy Hernanto ini merupakan duta Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi). Menurut kepala sekolah Endang Juliatin, banyak cara bisa dilakukan untuk mengajari anak tentang pentingnya menjaga rumah kita semua, Bumi. Pendekatan yang dipilih Bright Kiddie School adalah melalui hewan-hewan, yang biasanya membuat anak antusias. “Kami pancing dengan mendatangkan reptil, tapi pesan untuk menjaga lingkungan tetap disampaikan,” jelas Endang.

 

Ratusan murid TK sampai SD Bright Kiddie School berkumpul di aula mengikuti kegiatan bertema “Lindungi Bumi dan Satwa Liar Sejak Dini” ini. Puas menyaksikan aksi Mr D, mereka dihibur tarian yang dibawakan teman-teman mereka sendiri. Di akhir acara, mereka bisa berkenalan dengan berbagai reptil, yang sejak pagi kehadirannya sangat ditunggu. “Aduh, aku gak berani pegang ular. Peliharaan di rumah adanya ikan,” kata Putu Diah Ayu Budi Cahyani, murid kelas 2, sambil bergidik.

 

Acara ini juga dimeriahkan pameran hasil karya daur ulang sampah kering para murid. Kalinda Tara Opaline, murid kelas 2B, misalnya. Ia membuat tas dari plastik bekas cairan pengharum cucian. Endang optimis murid-murid akan konsisten menjaga lingkungan tiap hari, bukan hanya saat peringatan Hari Bumi. “Di sekolah, sampah basah-kering pun sudah dipisahkan. Kami mulai dari aksi yang kecil dulu, tapi pasti ini akan terus dijalankan anak-anak,” yakin Endang.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment