Launching Aplikasi Dongeng “Bella dan Kelima Balon”

 

Hari Sabtu, 12 April 2014 lalu, Superkids Indonesia bersemangat sekali. Ada undangan pembacaan cerita di Perpustakaan Rimba Baca, Cilandak, Jakarta Selatan, yang diadakan oleh Rabbit Hole, sebuah penerbit buku customized yang didirikan oleh para psikolog muda Indonesia yang peduli pada dunia cerita, buku dan anak Indonesia. Tentu saja, sama halnya dengan Superkids, anak-anak yang hadir dalam acara tersebut juga bersemangat. Dengan diantar oleh ayah dan ibu, mereka tidak sabar lagi untuk dibacakan cerita.

 

Cerita hari itu dibawakan oleh pendongeng Mochammad Ariyo Farid Zidni, atau yang lebih dikenal dengan nama Kak Ariyo. Sebelum memulai cerita, Kak Ariyo membuka iPad. Lalu membuka alikasi dongeng berjudul “Bella dan Kelima Balon”. Ya, acara hari Sabtu itu memang merupakan peluncuran aplikasi dongeng “Bella dan Kelima Balon”.

 

Wah, anak-anak yang duduk di sekeliling Kak Ariyo semakin penasaran melihat gambar ilustrasi cerita  yang menarik. Kak Ariyo pun mulai bercerita tentang petualangan seorang gadis kecil yang mencari balon-balonnya yang terbang. “Balon warna apa nih yang mau dicari duluan?” tanya Kak Ariyo. “Warna oranye,” sambut anak-anak. Ternyata ada cerita yang berbeda dalam setiap balon dan ada pengalaman tersendiri dalam setiap ceritanya.

 

Ya, itulah keunikan dongeng “Bella dan Kelima Balon”. “Anak-anak dapat menentukan sendiri jalan ceritanya. Bahkan, ia bisa mengganti nama Bella dengan namanya sendiri. Jadi, anak-anak bisa menjadi sutradara, sekaligus tokoh utamanya,” kata Devi Raissa, salah satu psikolog penggagas aplikasi ini.

 

Psikolog Dra Mayke Tedjasaputra, MSi, yang hadir pula pada pagi hari itu menegaskan bahwa bercerita atau mendongeng sangat baik dilakukan oleh orangtua dan anak. Jadi, sesibuk apapun orangtua, sebaiknya setiap hari meluangkan waktu untuk mendongeng bersama buah hati. Gunanya untuk apa sih? Mendongeng itu adalah suatu usaha untuk berkomunikasi, berinteraksi dan menciptakan pengalaman bersama antara orangtua dengan anak yang didalamnya terdapat sisipan pesan dan nilai-nilai.

 

Mendongeng terbagi dalam dua cara, yaitu dengan buku atau tanpa buku. Keduanya memiliki manfaat tersendiri. Mendongeng dengan buku, atau membacakan cerita, atau dikenal dengan read-aloud dapat merangsang keinginan membaca dan keaksaraan, sementara mendongeng tanpa buku memiliki manfaat merangsang atensi dan mengasah persepsi pendengaran anak.

 

Namun, kedua cara bercerita tersebut hendaknya sama-sama mampu membantu melatih sisi emosi anak, mengenal ekspresi, serta mengerti urutan cerita. Oleh karena itu, perlu adanya intonasi, irama,  penekanan, serta alat peraga dalam bercerita. “Mendongeng yang baik itu seperti saat kita curhat kepada orang lain. Kalau perlu pakai gaya “lebay”. Anak-anak suka, lho,” tegas Kak Ariyo.

 

Wah, jadi nggak sabar, ya. Yuk, segera unduh aplikasi dongeng “Bella dan Kelima Balon” di iPod, iPad dan iPhone. Aplikasi dongeng ini tampil dalam dua pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

 

MAHARANI INDRI

Share to :


Leave A Comment