Lomba Poster Perdamaian di Surabaya Grammar School

 

Surabaya Grammar School (SGS) mengawali November 2014 dengan menggelar Lomba Poster Perdamaian. Bekerjasama dengan Lions Club Surabaya Shining (LCSS), kegiatan dipusatkan di SGS di Wisata Bukit Mas, kawasan Wiyung, Surabaya pada Minggu, 2 November 2014. Lombanya dibagi dua, mewarnai untuk murid kelas 1-3 SD, dan menggambar untuk murid kelas 4-6 SD. Tak kurang 200 Superkids mengikuti kompetisi bertema “Peace, Love and Understanding” ini. Mereka bukan hanya berasal dari SGS, melainkan juga sekolah-sekolah lain. “Nggak terbatas hanya untuk siswa SGS. Lomba ini terbuka untuk umum, dari sekolah mana pun,” ujar Kepala Sekolah SD SGS, Feriana Susanti SPd.

 

Lomba berlangsung mulai pukul 13.00. Peserta mewarnai diberi waktu satu jam untuk menyelesaikan karyanya. Sedangkan peserta menggambar dapat jatah waktu dua jam, alias satu jam lebih panjang. Dengan biaya pendaftaran Rp 50 ribu, tiap peserta mendapat kaos keren, sekotak roti dan kertas gambar. Mereka tekun menyelesaikan karya sebaik mungkin di dalam ruangan-ruangan kelas yang pintunya sengaja ditutup. Orangtua hanya bisa menunggui di luar kelas, sambil sesekali mengintip anak mereka dari kaca ruangan yang separohnya transparan.

 

Alif Azaria Lazuardi termasuk peserta yang berasal dari luar SGS. Bocah 9 tahun itu adalah murid kelas 3 SD Mujahidin II di kawasan Benowo, Surabaya. Dia datang berbekal satu ransel penuh peralatan menggambar. “Semua pensil dan krayon sudah diraut tadi malam,” kata Alif, menunjukkan kesiapannya. Ia mengaku tidak menargetkan harus menang. Baginya, memperkaya pengalaman jauh lebih penting dari membawa pulang piala. Alif sendiri sudah beberapa kali ikut lomba menggambar dan belum pernah menang. Tapi itu tidak menciutkan nyalinya. “Sejak di rumah, saya sudah membayangkan akan menggambar apa,” terang Alif.

 

Tema “Peace, Love and Understanding” sengaja diangkat untuk menanamkan rasa cinta perdamaian pada anak sejak dini. Serentak di bulan November 2014, Lions Club (LC) di seluruh dunia memang menggelar lomba menggambar dan mewarnai bertema sama. “Ini program tahunan kami. Tema ‘Peace, Love and Understanding’ sangat baik supaya anak terbiasa mengenal perdamaian dari kecil,” jelas Presiden LCSS, Lianawati Tjokrohartono.

 

Pemenang lomba menggambar tidak hanya mendapat hadiah uang tunai, berbagai produk dari sponsor dan piagam. Melainkan juga kesempatan untuk terpilih mewakili Indonesia di ajang yang sama di tingkat dunia. Tentu setelah melalui seleksi ketat tingkat distrik di Jakarta, 9 November mendatang. Pengumumannya akan keluar 15 November 2014. “Kalau menang, kami  akan memberangkatkan peserta mengikuti lomba ini di Amerika. Biaya transportasi peserta dan orangtua akan kami tanggung,” janji Lianawati.

 

Saat peserta lomba sibuk dengan kertas dan pensil warna, murid-murid lain bergantian tampil meramaikan panggung di arena bazar di halaman SGS. Ada yang tampil menyanyi dan menari berkelompok, ada juga yang percaya diri maju seorang diri. Misalnya, Brians Tjipto. Murid kelas 5 SD SGS ini memamerkan kemahirannya berorigami. Ia ditantang membuat naga dan berhasil mengerjakannya dalam waktu singkat secara langsung di hadapan penonton. Saat diminta membuat origami berbentuk hati, pendiri Surabaya House of Origami di kawasan Lontar Kulon ini bahkan mampu menyelesaikannya kurang dari satu menit.

 

Menurut Feriana, lomba dan bazar yang digelar bersama LCSS sekaligus sebagai pengenalan tentang keberadaan SMP SGS ke publik. Rencananya, tingkat SMP akan resmi beroperasi mulai tahun ajaran 2015/2016 nanti. “Setelah Preschool, Kindergarten dan Primary, sekarang SGS siap membuka Senior High School,” kata Feriana, yang juga dipercaya memimpin SMP tersebut.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI/LCSS

Share to :


Leave A Comment