Ngebatik Sekampung Incar Muri

 

Di Kampoeng Batik Palbatu, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, batik tidak cuma bisa dijumpai sebagai corak pakaian. Motif kebanggaan Indonesia ini juga menghiasi tembok di wilayah RW IV dan jalan beraspal di sepanjang Jl Palbatu I, II, IV dan V. Keren.

 

Kampoeng Batik Palbatu memang dikenal sebagai kawasan hunian para pecinta batik. Sebutan Kampoeng Batik Palbatu itu mulai ada sejak 2001. Beragam kain dan busana bercorak batik, terutama Batik Jakarta, dijual di sejumlah gerai setempat. Tiap tahun, untuk merayakan Hari Batik pada 2 Oktober, warga menggelar kegiatan seru bertema batik.

 

Tahun ini, acara bertajuk Ngebatik Sekampung itu digeber lima hari, 2-6 Oktober 2013. Kegiatannya meliputi belajar ngebatik, serta talk show inspiratif tentang Sejarah Batik Betawi dan Sertifikasi Batik. Namun, yang paling ramai melibatkan hampir semua warga, adalah Ngebatik di Jalan dan Ngebatik di Dinding. Acara digelar tiap hari pukul 15.00-17.00, dan 08.00-10.00 pada akhir pekan.

 

“Kalau 100 orang, sih, lebih. Pesertanya dari Palbatu dan wilayah sekitar, mulai anak-anak sampai orang dewasa,” jelas Karim Amin, warga setempat yang menjadi salah satu penggagas kegiatan ini. Pada hari penutupan Ngebatik Sekampung, Minggu (6/10) pagi, murid-murid Sekolah Alternatif Anak Jalanan (Saaja) tak mau ketinggalan ikutan ngebatik. Mereka hadir dikawal langsung Agus Supriyanto, kepala sekolah. Para murid begitu bersemangat membatik bersama warga lain. “Saya ingin mereka bisa lebih kenal kekayaan budaya kita tercinta,” alasan Agus mengajak para murid.

 

Menurut Budi Darmawan (Iwan), penggagas Ngebatik Sekampung, kegiatan positif ini merupakan upaya gerakan mencintai batik untuk seluruh warga Kampoeng Batik Palbatu. Edukasi batik tidak sebatas membuat warga tahu apa dan bagaimana motif batik, tapi juga ikut terlibat dalam proses pembuatannya. Upaya ini sudah dirintis lama dan hasilnya pun nyata.

 

Pada 2011, Kampoeng Batik Palbatu sukses meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), sebagai pemilik jalan terpanjang bermotif batik. Panjang jalan itu 133,9 meter dan lukisan batiknya merupakan karya bersama seluruh warga. Pada 2012, rekor Muri kedua didapat, lagi-lagi terkait soal batik. Muri mencatat Kampoeng Batik Palbatu sebagai kawasan dengan rumah bercat motif batik terbanyak. Jumlahnya 100 rumah. “Tahun ini, jalan-jalan dan dinding Kampoeng Batik Palbatu kami batik. Targetnya, ya dapat Muri lagi. Tapi tahun depan, kami rencana menggelar acara di Monas,” terang Iwan.

 

RAHADIAN WIJAYA

FOTO: RAHADIAN WIJAYA

Share to :


Leave A Comment