Paus Biru si Perenang Raksasa

 

Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi. Bodinya bahkan lebih besar dari para dinosaurus. Panjangnya 30 meter dan beratnya lebih dari 200 ton. Lidahnya saja bisa seberat gajah dan jantungnya seukuran mobil kecil yang biasa kita lihat berkeliaran di jalan raya. Mulutnya nggak kalah lebar, cukup untuk menampung 100 orang. Makanya,  dalam dunia dongeng, ia dikenal sebagai ikan raksasa yang menelan Pinokio. Nggak perlu didebat lagi, paus biru jelas mamalia air yang paling jumbo di dunia.

 

Kenapa dinamakan paus biru? Warna tubuhnya biru abu-abu, dengan bercak berwarna abu-abu terang. Dia baru akan benar-benar kelihatan sangat biru kalau sedang di bawah air. Warnanya berubah lebih keabu-abuan bila berada di permukaan. Hewan biru raksasa ini makan hewan kecil mirip udang bernama krill, yang ukurannya hanya 8-60 mm. Jadi, jangan kaget kalau seekor paus biru dewasa biasa menghabiskan 4 ton krill per hari untuk bisa merasakan kenyang.

 

Apakah paus biru masih ada? Ya. Hewan raksasa ini bisa ditemukan di semua laut di seluruh dunia, termasuk di perairan Indonesia. Jumlahnya diperkirakan antara 10 ribu sampai 25 ribu ekor. Dia berenang secara individu maupun berkelompok kecil. Tapi, paling sering terlihat sendirian atau berpasangan. Meski jumbo, nggak berarti paus biru bergerak lambat. Dia termasuk perenang jagoan dengan kecepatan normal delapan kilometer per jam. Kalau sedang merasa terancam, dia bisa menambah kecepatan dengan ngebut sampai 32 kilometer per jam.

 

Nggak cuma bodinya yang besar. Paus biru juga termasuk hewan bersuara terkeras yang meramaikan planet ini. Bayangkan saja, mereka bisa ngobrol dari jarak 1.600 kilometer. Maklum, volume suaranya 188 dB alias lebih keras dari suara mesin jet yang ‘hanya’ 140 dB. Hewan ini juga berumur lebih panjang dari manusia, bisa sampai 110 tahun. Tapi umumnya paus biru bertahan hidup selama 80-90 tahun. Mereka lahir dengan berat 3 ton dan panjang 8 meter, dengan masa kehamilan satu tahun. Selama setahun pertama, bayi hiu biru nggak makan apa-apa selain minum susu dari induknya. Itu saja sudah membuat bobot mereka naik 91 kilogram per hari!

 

Paus biru termasuk hewan dilindungi oleh Komisi Paus Internasional 1966. Mereka diburu secara agresif pada era 1900-an. Sebanyak 360 ribu ekor dibantai antara tahun 1900 sampai pertengahan 1960-an. Penyebab lain kematian mereka adalah serangan hiu dan paus pembunuh, serta luka yang ditimbulkan dari kapan-kapal besar. Mereka kini masuk daftar merah hewan yang terancam punah oleh Persatuan Konservasi Dunia.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: GETTY IMAGES

Share to :


Leave A Comment