Pesta Rakyat di Festival Rujak Uleg

 

Puluhan ribu warga Surabaya berkumpul memenuhi Jalan Kembang Jepun, Minggu 18 Mei 2014 siang. Mereka ngulek rujak bareng, makan bareng, joget bareng dan bergembira ria di acara tahunan Festival Rujak Uleg. Kegiatan ini digelar pertama kali tahun 2007, Superkids. Lokasinya nggak pernah berpindah, tetap di kawasan pecinan Kembang Jepun, yang juga dikenal dengan sebutan Kya Kya. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari jembatan merah, yang merupakan ikon perjuangan heroik warga Surabaya melawan tentara sekutu.

 

Tahun ini, 250 tim berpartisipasi meramaikan festival. Tiap tim dibatasi hanya beranggota lima orang. Meja mereka berjejer rapi menutupi badan jalan. Meski acara baru dimulai jam 13.00, peserta maupun penonton sudah berkumpul sejak pukul 10.00. Peserta datang lebih awal untuk menyiapkan pernak-pernik lomba. Mereka membawa sendiri semua bahan ngerujak, mendekorasi meja sengejreng mungkin, dan berpenampilan seru dengan hiasan wajah menor dan aksesoris lucu. Ada lho yang berdandan ala kucing garong, berkostum wayang, piala dunia, sampai memejeng kepala sapi di meja, sebagai lambang rujak cingur khas Surabaya.

 

Jika awalnya didominasi perwakilan ibu-ibu PKK dari seluruh kelurahan di Surabaya, kini Festival Rujak Uleg juga diikuti banyak sekali instansi. Mulai hotel, bank, perguruan tinggi, sampai satpol PP. Penontonnya juga bukan warga Surabaya saja. Turis lokal maupun mancanegara berduyun-duyun menyerbu menyaksikan kehebohan festival.

 

Acara yang digelar Pemkot Surabaya ini dibuka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Nggak mau ketinggalan, Risma ikutan ngulek rujak di cobek raksasa, sebelum mampir ke meja-meja lain untuk menyemangati peserta. Saat tim beramai-ramai mencacah klatakan (isi rujak), para pendukung mereka ribut menyemangati di pinggir jalan. Penonton pun nggak mau ketinggalan. Mereka terus tertawa dan bertepuk tangan melihat aksi lucu para tim, yang beradu kompak mengulek rujaknya.

 

Rujak yang dibuat ini bukan sejenis rujak buah yang biasa kita makan, Superkids. Melainkan rujak cingur (biasa juga disebut rujak petis), kuliner kebanggaan  Surabaya. Isinya campuran buah segar (nenas, bengkoang, mangga muda), sayuran rebus (tauge, kangkung, kacang panjang), tahu, tempe, dan -ini yang bikin beda- irisan cingur alias moncong sapi. Bumbunya diracik dari kacang dan -ini juga yang bikin beda- petis udang. Risma berencana segera mendaftarkan rujak ulek sekaligus festivalnya untuk mendapatkan hak paten. Dia nggak ingin nanti tiba-tiba muncul rujak ulek dari negara lain. “Tahun ini didaftarkan,” janji Risma.

 

Festival Rujak Uleg 2014 digeber untuk memeriahkan HUT ke-721 Kota Surabaya pada 31 Mei. Di akhir acara, peserta membagi-bagikan rujak gratis untuk semua warga. Semua kebagian, semua pun senang.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment