Selamat Jalan, Pemudik!

 

Untuk ketujuh kalinya, acara tahunan Mudik Gratis kembali digelar Radar Surabaya, koran lokal Jawa Pos News Network (JPNN) di Surabaya. Pada Jumat 25 Juli 2014 pagi, 2.500 pemudik diberangkatkan dari halaman Graha Pena, Jl Ahmad Yani 88 Surabaya. Nggak ada acara rebutan bus dan main serobot kursi, Superkids. Semua berjalan tertib dan lancar karena masing-masing pemudik memiliki tiket berisi nomor kursi dan bus.

 

Sejak beberapa minggu sebelumnya, panitia membuka pendaftaran tanpa dipungut biaya. Syaratnya cuma menyerahkan fotokopi katu identitas, lima kupon Mudik Gratis yang digunting dari koran Radar Surabaya, serta fotokopi STNK kendaraan Yamaha, sponsor utama kegiatan ini. Program Mudik Gratis memulangkan warga ke delapan kota di Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Jember, Bojonegoro, Ponorogo, Tuban, Trenggalek dan Blitar. “Kami menyiapkan 50 bus berkapasitas 3.500 orang. Tiket semua jurusan habis,” jelas Direktur Radar Surabaya, Lilik Widyantoro dalam sambutannya saat akan memberangkatkan rombongan pemudik.

 

Acara pelepasan iring-iringan Mudik Gratis dihadiri Gubernur Jawa Timur H Soekarwo alias Pakde Karwo, Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono, serta Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (PLLAJ) Wahid Wahyudi. Pakde Karwo mengaku terkesan pada keseriusan Radar Surabaya berkomitmen menjalankan program Mudik Gratis tiap tahun. Apalagi, tiap bus dibatasi hanya untuk 40 penumpang, sehingga pemudik pun merasa nyaman selama dalam perjalanan. Masing-masing bus juga dikawal seorang tour leader, yang bertanggung jawab menjamin kelancaran pemudik sampai ke kampung halaman.

 

“Program Mudik Gratis ini kegiatan positif yang terbukti sangat membantu masyarakat. Saya patut berterima kasih pada Radar Surabaya yang tak pernah putus menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Pakde Karwo dengan wajah berbinar senang. “Percayalah, tidak ada orang yang rugi setelah membantu orang lain. Yen sugih ben tambah sugih maleh (yang sudah kaya biar makin kaya lagi, Red),” tambah Pakde Karwo.

 

Sementara Unggung berpesan agar semua pengemudi berhati-hati mengantarkan pemudik sampai ke tujuan. Ia mengingatkan, ada sedikitnya 10 titik rawan kecelakaan di Jawa Timur. Antara lain di perbatasan kota Ponorogo-Trenggalek yang jalanannya rusak dan wilayahnya rawan longsor. “Sopir nggak boleh ngantuk. Kalau lelah, lebih baik istirahat sebentar agar tidak membahayakan penumpang dan pengendara lain,” pesan Unggung.

 

Anggoro, pemudik asal Bojonegoro, mengaku sangat gembira bisa ikut mudik ramai-ramai tanpa keluar uang. Dia pulang bersama istri dan anak yang masih berusia tiga tahun. “Bayangkan bagaimana kalau bawa balita harus naik bus umum. Di terminal mengantre, naik busnya cepat-cepatan, di dalam bus pun belum tentu kebagian kursi,” tuturnya membayangkan.

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

Share to :


Leave A Comment