Awas, Makanan Ini Kaya Kolesterol

Awas, Makanan Ini Kaya Kolesterol

Masalah kolesterol bukan monopoli orang dewasa lagi, Superkids. Anak-anak seusia kita juga banyak yang didiagnosa memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah. Apa saja sih makanan yang rawan membuat kadar kolesterol kita meroket?

Kuning Telur

Telur dikenal sebagai makanan super buat otak kita. Tapi kebanyakan makan telur juga bisa berbahaya, terutama bagian kuningnya. Kuning telur adalah makanan rumahan berkolesterol sangat tinggi yang paling sering kita konsumsi. Satu butir telur ayam ukuran normal (sekitar 17 gram) mengandung 213 mg kolesterol, jauh melebihi seafood dan jeroan. Nah, di antara berbagai telur yang umum dikonsumsi, telur ayam puyuh adalah biangnya kolesterol. Tiap 100 gram mengandung kolesterol 3.640 mg, sementara kuning telur ‘cuma’ 2.000 mg.

Jeroan

Hati, usus, limpa, babat, otak dan gerombolannya mengandung rata-rata 380 mg kolesterol per 100 gram. Padahal, batas konsumsi kolesterol orang normal hanya 300 mg per hari. Semua jenis jeroan memang nggak disarankan untuk banyak dikonsumsi, kecuali hati buat yang bertekanan darah rendah. Jeroan juga mengandung kadar purin tinggi, yang bisa bikin kita berpotensi menderita asam urat saat dewasa nanti. Nah, di antara semua, otak sapi adalah juaranya. Tiap 100 gram otak sapi mengandung kolesterol 380 mg, apalagi bila digulai bersama santan. Wih!

Seafood

Nggak semua hewan laut berbahaya untuk kadar kolesterol kita, Superkids. Cumi-cumi, lobster, udang, kepiting, dan kerang sebaiknya dikonsumsi sekali-sekali saja karena termasuk yang tinggi kolesterol. Cumi-cumi menempati urutan keempat teratas (setelah telur puyuh, otak sapi dan kuning telur) bahan makanan paling kaya kolesterol. Kandungannya mencapai 1.170 mg per 100 gram. Sedangkan kerang 160 mg per 100 gram. Hewan laut paling recommended buat dikonsumsi adalah ikan. Boleh tuna, salmon, mackarel, hering atau patin. Mereka mengandung banyak omega 3 yang justru membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Daging

Bukan hoax kalau daging sapi, kambing dan babi disebut sebagai sumber kolesterol jahat. Memang sih, kandungan kolesterolnya nggak segila telur puyuh. Sapi tiap 100 gram mengandung kolesterol 105 mg dan kambing 70 mg. Yang jadi persoalan, jumlah yang dikonsumsi biasanya sekaligus banyak. Belum lagi cara pengolahan yang menggunakan minyak goreng. Daging olahan seperti burger, sosis dan ham pun nggak kalah mengancam. Mereka kaya lemak jenuh dan sodium. Bagaimana dengan daging unggas? Hindari bagian kulit ayam dan bebek karena di situlah para kolesterol berkumpul.

Snack

Duh, siapa sih anak yang nggak doyan ngemil? Hati-hati, kudapan pun dinilai rawan kolesterol karena proses pengolahannya melalui penggorengan bersuhu tinggi. Camilan produksi industri rumah tangga maupun pabrik, umumnya sama saja. Apa ini berarti kita harus berhenti ngemil? Nggak dong. Ngemil boleh, namun disarankan memilih camilan sehat, seperti buah-buahan segar.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: GETTY IMAGES

Share to :


Leave A Comment