Kok Harus Ada Pomelo saat Imlek?

 

Buah adalah sesajen umum untuk dibawa ke kuil. Tahu alasannya, Superkids? Gimana dengan jeruk? Apakah itu juga ada dalam sajian Imlek yang kau lihat di tahun Kuda Kayu ini? Masih segar nggak buahnya? Masyarakat China doyan buah-buahan, terutama yang besar dan cantik. Mereka memilih yang masih segar dan rasanya manis, ketimbang yang kisut dan pahit.

 

Hidangan buah segar dalam perayaan Imlek melambangkan kehidupan dan awal yang baru. Rasa manisnya merupakan wujud pengharapan untuk tahun yang manis. Dalam tradisi kehidupan di China, beberapa buah yang selalu menghiasi meja makan saat Imlek adalah jeruk pomelo, lemon, pisang, nanas, dan melon. Buah-buahan ini sebenarnya juga biasa disuguhkan atau menjadi oleh-oleh saat festival panen maupun perayaan khusus lain.

 

Jeruk merupakan doa untuk mendapat keberuntungan. Mungkin itu yang menjadi alasan ia paling umum ada saat Imlek. Jeruk pomelo, yang nama ilmiahnya Citrus maxima (atau Citrus grandis), adalah simbol keutuhan keluarga. Ukurannya yang bundar besar melambangkan harapan bahwa keluarga akan selalu tetap besar, utuh, dan dekat. Sebagian orang juga mempercayainya sebagai pembawa kemakmuran dan status berkelanjutan.

 

Masyarakat China sendiri mengenal buah ini dengan sebutan ‘Jik’ yang berarti selamat. Ia biasa dipajang bukan untuk dimakan, melainkan sebagai dekorasi. Diyakini, penting untuk memiliki minimal satu pomelo di rumah, tapi lebih baik lagi bila sepasang karena hal-hal baik selalu datang berpasangan. Ia akan diletakkan di meja ruang tamu, atau disajikan dengan tempelan kertas merah di meja dekat tempat sembahyang sampai perayaan Cap Go Meh, yaitu 15 hari usai Imlek. Tamu yang datang dan melihatnya spontan akan berkata, “Tah Jik!” yang berarti ‘besar selamat’. Dengan kata lain, tamu ikut mendoakan keselamatan bagi kehidupan sang pemilik rumah.

 

Gong xi fa chai!

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment