Komposer Cilik Clarissa Aurelia

Dia nggak belajar piano cuma buat bisa-bisaan. Clarissa Aurelia Sugianto masuk kelas komposisi di usia lima tahun dan mulai membuat lagu saat usianya baru enam tahun.

Apa iya udah biasa dengerin suara piano sejak dalam kandungan?

Dibilangin mama, ya? Well, mama kan guru piano. Dia udah 25 tahun ngajar piano sejak masih SMA. Waktu mengandung aku, mama tetap aktif mengajar dan main piano hampir tiap hari. Jadi, belum lahir pun aku udah ‘dicekokin’ suara piano terus tuh, hahaha.

Kamu sendiri kapan mulai belajar piano?

Umur tiga tahun. Tapi bakat pianoku udah kelihatan jauh sebelum itu. Mama sering cerita, waktu aku masih umur setahun, aku udah bisa cari-cari sendiri nada lagu “Balonku Ada Lima” di piano. Padahal itu sama sekali belum tahu not. Nggak ngerti mana do mana re mana mi dan lain-lain.

Buah memang jatuh nggak jauh dari pohonnya, ya.

Hehehe.

Mama juga yang pertama ajarin kamu main piano?

Iyalah, hahaha. Lalu waktu usia lima tahun, ada audisi di Sekolah Musik Yamaha milik Yayasan Musik Indonesia untuk anak-anak berbakat yang akan masuk kelas khusus komposisi. Aku ikut audisi dan diterima.

Sampai sekarang?

Sampai sekarang. Tapi di sana aku ambil kelas komposisi dan alat musik elekton saja.

Elekton?

Iya, maksudnya organ. Cuma di Jepang (pusat Sekolah Musik Yamaha) orang nyebutnya elekton karena lebih banyak suara dan irama musiknya.

Tapi latihan piano tetap sama mama, ya?

Sejak usia tujuh tahun aku les private sama Ibu Soo Kiem Hwie, guru pianonya mama. Mama yang minta beliau melatih aku. Awalnya Ibu Soo nolak karena nggak pernah pegang anak-anak. Muridnya justru guru-guru. Beliau takut aku nangis kalau diajarin karena orangnya disiplin banget. Tapi setelah dites, dia akhirnya mau terima aku.

Udah sembilan tahun masuk kelas komposisi, sekarang udah bisa bikin lagu dong?

Baru tiga. Yang pertama aku compose umur enam tahun. Judulnya “Sandal Berjalan”.

“Sandal Berjalan”?

Yup. Itu lagu tentang sandal ajaib yang bisa menari-nari dan jalan-jalan sendiri sesukanya, kemana pun dia pingin. Anak perempuan biasanya bikin lagu tentang princess dan kerajaan. Tapi aku senang berimajinasi tentang sandal berjalan. Musiknya juga riang gembira, khas anak-anak.

Kamu simpan untuk didengerin sendiri atau pernah dimainkan di depan orang?

Oh, aku selalu bangga bawain lagu sendiri. Pertama kali ikut lomba, aku mainkan “Sandal Berjalan” dalam Electone Idol 2008 tingkat nasional. Nggak cuma menang, aku juga dapat  Audience Award lewat lagu itu.

Keren. Lagu lainnya?

Sama. Yang kedua judulnya “Little Witch” aku bawakan saat manggung di Junior Original Concert 2010 tingkat nasional di Bali. Yang ketiga, “Wondering Beyond Purin” aku bawakan di ‪ajang Junior Original Concert 2012 tingkat nasional di Pekanbaru.

Menang lagi?

Eh bukan, ini bukan lomba. Junior Original Concert itu  pertunjukan musik membawakan karya kita sendiri, bukan lagu orang lain. Tiketnya dijual umum kok. Untuk bisa tampil di situ, seleksinya sangat ketat. Aku benar-benar berlatih keras setiap hari sampai tengah malam.

Dari mana ide bikin lagu itu datang?

Buku. Selain piano, hal yang paling aku suka memang buku. Lihat aja kamarku, isinya penuh buku. Semua karya Enid Blyton aku punya. “Little Witch” itu juga idenya dari buku. Kalau “Wondering Beyond Purin” agak beda. Idenya dapat gara-gara liburan ke Disneyland Hongkong tahun 2010.

Aku lihat rekaman konsermu lewat YouTube waktu tampil di ajang Asia-Pacific Electone Festival 2010. Pertunjukan hebat dan kamu masih imut-imut banget..

Terima kasih. Itu acaranya di Taiwan. Yang ikut ada dari Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Aku sempat grogi banget lho di backstage karena itu penampilan pertama di luar negeri. Iya, aku masih gemuk dan tembem ya.. Hahaha.

Dan kelihatan masih anak-anak banget..

Benar. Umurku delapan tahun waktu itu. Paling muda, paling kecil. Sampai dipesankan pedal extension dari Jepang oleh panitia karena kakiku belum nyampe. Sejak acaranya digelar pertama kali tahun 1970 sampai 2010 itu, aku peserta termuda yang pernah tampil. Aku bawain lagu “Over the Rainbow” karya Harold Arlen.

Gimana persiapan tampil di pertunjukan dunia sebesar itu?

Wah, jangan ditanya. Latihan superkeras. Audisinya aja berlapis-lapis. Pertama harus menang tingkat sekolah-sekolah musik yang menggunakan kurikulum Yamaha. Lalu lolos tingkat wilayah, kemudian nasional, dan akhirnya terpilih untuk mewakili Indonesia. Latihannya sangat serius, tiap hari selama 2-3 jam. Dan tiap hari rekaman sesi latihan harus dikirim hari itu juga lewat e-mail ke panitia di Jepang. Dipantau perkembangannya hari per hari. Dikoreksi bila ada yang kurang pas. Harus sempurna.

Sulit dibayangin..

Makanya. Hahaha!

Manggung di mana yang paling berkesan?

Hmmm.. Yang paling, ya? Rasanya yang terakhir kemarin di Malaysian Youth Orchestra Foundation (MYOF) 2014 di Kuala Lumpur. Aku ketemu teman lama yang dulu sama-sama ikut Asia-Pacific Electone Festival di Taiwan tahun 2010. Namanya Kong Zie Lik dari Malaysia. Dia delapan tahun lebih tua, jadi bukan saingan karena beda kategori usia. Senang bisa reunian setelah empat tahun sebelumnya ketemu di Taiwan.

Kamu mau serius di piano seperti mama?

Yup! Aku udah putusin berhenti balet sejak dua tahun lalu. Aku pingin kuliah seperti kakak-kakakku di Tianjin Conservatory of Music, China.Salah satu kakakku sekarang balik ke Surabaya dan buka IM Music School.

Kegigihan dan usaha kerasmu pasti jadi inspirasi untuk banyak anak Indonesia. Good luck, Clarissa.

Terima kasih.

 

 

 

 

BIOFACT

Nama: Clarissa Aurelia Sugianto

‪Lahir: Surabaya, 3 November 2001

‪Sekolah: Kelas 8 Cita Hati Christian School Surabaya

‪Orangtua: Hasan Sugianto dan  Naniek Tandio

Saudara: Kevin Adrianus dan

Kenny Febrian

Idola: Umi Garet

‪Prestasi:

  • Juara 1 Malaysian Youth Orchestra Foundation (MYOF) 2014 kategori Young Artist (12-14 tahun) di Kuala Lumpur, Malaysia
  • Juara 1 Malaysian Youth Orchestra Foundation (MYOF) 2013 kategori Young Artist (9-11 tahun) di Kuala Lumpur, Malaysia
  • Manggung di ‪Junior Original Concert 2012 tingkat nasional di Pekanbaru
  • Juara 3 Asia-Pacific Electone Festival 2010 di Taiwan
  • Manggung di Junior Original Concert 2010 tingkat nasional di Bali
  • Juara 1 Electone Festival Indonesia 2010 di Jakarta
  • Penghargaan Audience Award dalam Electone Idol 2008 tingkat nasional di Jakarta
  • Juara 3 Electone Idol 2008 tingkat nasional di Jakarta

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

 

 

Share to :


Leave A Comment