Dampak Positif Teknologi Digital untuk Superkids

Internet dan perangkat gadget sering dikambinghitamkan sebagai pemicu permasalahan karakter pada Superkids. Padahal, selama digunakan secara bijak, teknologi digital juga punya banyak dampak positif, lho. Psikolog Anak Dr Seto Mulyadi SPsi MSi, yang akrab disapa Kak Seto, mengulasnya dalam seminar “Smart Parents in Digital Era” di SD Islam Cikal Harapan 1, Tangerang Selatan pada 16 April 2016. Kegiatan ini merupakan rangkaian Ultra School Sport Day (USSD) di ajang tahunan Cikal Harapan Festival (Chifest) 2016, yang digelar Ultra Milk bersama Superkids Indonesia.

 

Kak Seto memaparkan manfaat teknologi multimedia dari sudut psikologis, meliputi perkembangan fisik, sosial dan emosi, inteligensi, serta moral. “Secara umum teknologi dapat mendorong tumbuhnya ‘rasa mampu’ pada anak, di samping dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah,” kata Kak Seto. Nah, biar nggak merasa bersalah tiap kali menggunakan gadget, Superkids perlu simak nih dampak positifnya.

 

1. Perkembangan Fisik. Selama penggunaannya tepat, teknologi bisa mendukung aktivitas fisik Superkids, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Misalnya game menggunakan dancing pad, yang bisa dimainkan saat senggang. Informasi tentang kesehatan juga bisa Superkids dapat lewat internet untuk mendukung gaya hidup sehat.

 

2. Perkembangan Sosial dan Emosi. Orang dewasa rata-rata bersentuhan dengan komputer untuk urusan pekerjaan, sementara anak memulainya untuk bermain. Nah, dari bermain, Superkids dapat mengasah kreativitas maupun skill berkomunikasi dan berinteraksi. Bahkan, ini pun bisa memperkaya kemampuan berbahasa karena ada kemungkinan melakukan kontak dengan anak-anak dari negara lain.

 

Efek teknologi multimedia untuk perkembangan sosial dan emosi meliputi empat hal. Pertama, Relationship Building and Cultural Awareness. Situs jejaring sosial memungkinkan Superkids bertemu teman baru dari negara lain. Ini akan membantu Superkids menjadi lebih peka terhadap perbedaan budaya. Media sosial juga bisa menyambung kembali komunikasi yang sempat terputus dengan teman-teman lama, yang mungkin sudah bertahun-tahun nggak ketemu atau berpisah jauh. Kedua, Identity. Superkids bisa berbagi minat dengan anak lain, bergabung dengan kelompok baru, mengembangkan kemandirian, serta berdiskusi seru tentang topik-topik yang disukai. Ini semua sangat dibutuhkan dalam membangun sense of identity pada diri Superkids. Ketiga, Self-Esteem. Jelas, jaringan sosial juga membantu Superkids memupuk rasa percaya diri, sekaligus membangun harga diri. Keempat, Battling Depression. Adanya dukungan sosial akan sangat membantu Superkids, terutama usia teenager, untuk mengatasi depresi. Lihat deh Tamaryn Stevens, remaja yang didiagnosis penyakit ginjal sejak usia 10 tahun. Tamaryn menggunakan LiveWire setiap hari untuk chatting dengan teman online. Dia mem-posting pemikiran dan meng-upload puisi ungkapan hatinya. Tamaryn merasa sangat terbantu oleh dukungan teman-teman dari seluruh dunia melalui jejaring sosial tersebut.

 

3. Perkembangan Inteligensi. Individu yang mendapat pelatihan berupa simulasi melalui komputer akan menunjukkan performa yang jauh lebih baik dalam melakukan praktik di dunia nyata. Superkids sekarang juga terbukti lebih baik dalam melakukan multitasking dibanding generasi sebelumnya. Ini berkaitan dengan peningkatan informasi visual yang harus diproses bersamaan, seperti saat berinteraksi menggunakan perangkat digital.

 

4. Perkembangan Moral. Beberapa aksi kemanusiaan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa besar, misalnya bencana alam, bisa diakses langsung melalui internet. Aksi itu sering memicu tumbuhnya empati pada individu lain yang sedang tertimpa musibah. Perkembangan moral Superkids jelas akan sangat terdorong oleh solidaritas semacam ini.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ISTOCK

Share to :


Leave A Comment