Duh, Headphone Bisa Merusak Telinga

Pendengaran rada terganggu? Jangan-jangan ini penyebabnya. 

Mari ngobrolin sedikit tentang asal usul headphone. Dia pertama kali dibuat oleh Nathaniel Baldwin di Utah, Amerika Serikat (AS) pada 1910. Yup, benar, itu 105 tahun yang lalu, Superkids. Sepasang headphone pertama laku dijual Baldwin pada Angkatan Laut (AL) AS, yang kemudian memesan 100 unit lagi dan menjadikan Baldwin kaya mendadak. Alat ini berguna membuat pasukan nun jauh di lautan bisa mendengar jelas informasi yang disampaikan operator radio AL di darat.

Nggak lama setelah Perang Dunia II, musisi jazz John Koss merancang headphone pertama yang khusus cuma buat dengerin musik. Selama 30 tahun berikutnya, headphone kelihatannya masih begitu-begitu saja. Sampai Sony memamerkan sebuah earphone mungil sebagai pasangan Walkman (tanya ayah deh, dia mungkin kenal alat musik ini). Earphone muat diselipin di dalam telinga dan tetap berjaya hingga 2001, saat Apple dan Steve Jobs merilis iPod lengkap dengan earbud putihnya. Kenal kan? Ini alat yang akrab sama telinga jutaan pengguna iPod di seluruh dunia sampai sekarang.

Headphone, earphone maupun earbud sama-sama bisa berbahaya untuk pendengaran kita, Superkids. Kalau pakai headphone terlalu lama dan volumenya terlalu keras, telinga bisa rusak. Tapi earbud lebih parah lagi. Dia dipakai dengan cara dimasukkan ke dalam telinga, sehingga suara musik bakal langsung menyusup tanpa hambatan ke dalam liang. Apapun jenis alat pengeras suaranya, kalau dipasang langsung ke telinga, memang akan selalu berisiko menganggu pendengaran kita yang memakai.

Kurang yakin? Simak artikel “Hearing Loss and Headphones – Is Anyone Listening?” yang dibuat James E Foy DO, seorang dokter spesialis anak osteopatik yang tergabung dalam Asosiasi Osteopatik Amerika. Dia menulis, mendengar musik keras-keras pakai headphone dalam jangka waktu tertentu, bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran seumur hidup bagi anak kecil dan remaja. Sekarang, satu dari lima anak di dunia saja sudah menderita berbagai gangguan pendengaran dengan tingkat kerusakan berbeda-beda. Ini didukung data World Health Organization (WHO) yang mencatat, ada 43 juta orang berusia 12-35 tahun yang kini hidup dengan gangguan pendengaran. Dua penyebab utamanya adalah volume dan durasi memakai headphone atau earbud.

Suara normal yang mampu ditoleransi telinga manusia adalah sekitar 65 dB. Dering telepon, percakapan sehari-hari, bunyi berisik di dalam restoran yang ramai, itu semua nggak bakal menimbulkan cidera pada organ pendengaran kita. Intensitasnya masih di bawah 70 dB. Tapi raungan knalpot motor, alat-alat bengkel, dan mesin pemotong rumput bisa merusak telinga. Apapun bunyi-bunyian lain yang lebih kencang dari 85 dB seperti itu, juga berpotensi membuat pendengaran hilang total. Di Eropa sana, ada peraturan bahwa suara apapun di tempat umum nggak boleh lebih dari 100 dB.

Bagaimana dengan headphone dan earbud? Wah, intensitas suara yang dihasilkan bisa mencapai 87-100 dB. Kalau terus-terusan dipakai sampai delapan jam sehari, tunggu saja. Gangguan pendengaran yang terjadi bakal sangat signifikan. Sebagian besar perangkat MP3 bahkan mampu menghasilkan suara sampai 120 dB, seheboh suara dalam konser musik. Kalau begini, gangguan pendengaran bisa terjadi hanya sekitar 90 menit pemakaian setiap hari. Ada cara gampang kok untuk tahu apakah volume headphone kita kebesaran, Superkids. “Kalau nggak bisa mendengar suara apapun di sekitar kita, selain musik dari headphone, berarti tingkat desibelnya sudah terlalu tinggi,” jelas James dalam artikelnya yang mendunia.

So, gimana biar bisa dengarin musik pakai headphone tanpa ancaman kerusakan pendengaran? Cara terbaik adalah menjaga suaranya dalam batas aman, nggak boleh lebih dari 80 dB. Pasang antara 50-60 persen saja dari total kemampuan volume, jangan dikencengin sampai penuh. Beli headphone yang ukurannya pas dengan telinga kita, bukan telinga ayah atau bunda. Semakin pas, suara dari luar akan makin kedap sehingga nggak perlu menaikkan volume tinggi-tinggi. Terakhir, copot headphone atau earbud tiap setengah jam biar telinga bisa istirahat sebentar.

Pendengaran merupakan panca indera penting bagi kita untuk bisa berkomunikasi, Superkids. Mari jaga kesehatannya dengan menggunakan headphone secara bijak, ya.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: PHOTOS

Share to :


Leave A Comment