Matinya si Flappy Bird

 

Flappy Bird diluncurkan Mei 2013 sebagai aplikasi bebas unduh di iPhone dan Android. Tapi, sampai November 2013, belum banyak yang tertarik memainkan. Baru sebulan lalu pada Januari 2014, ia menduduki puncak chart di beberapa negara. Game ini diunduh 50 juta kali, Superkids! Maka, Flappy Bird menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di iPhone dan Android. Eh, lagi heboh-hebohnya dicandui pecinta game sedunia, Flappy Bird tiba-tiba dihapus dari Apple App Store dan Google Play oleh penciptanya Dong Nguyen pada 10 Februari 2014.

 

Konsep permainan ini sih sangat sederhana. Kita hanya perlu mengarahkan burung ke satu tujuan. Untuk membuat si burung terbang, sentuh layar smartphone. Arahkan burung melalui beberapa rintangan pipa. Kalai kesentuh pipa, burung langsung mati. Sederhana, tapi ternyata sangat sulit menjaga si burung tetap hidup. Tuk, tuk, tuk,.. lalu mati. Satu jam berlalu, kita hanya berhasil mendapatkan 3 poin. Sulit dan bikin penasaran!

 

Flappy Bird dibuat dan dikembangkan Nguyen, warga Vietnam, dalam waktu 2-3 hari saja. Nguyen memasang beberapa iklan pada aplikasi gratis itu. Dengan begitu banyaknya pengguna bermain game, iklannya member Nguyen pemasukan rata-rata Rp 608 juta setiap hari. Nguyen bisa jadi kaya mendadak. Tapi, bukan uang yang dia inginkan. Nguyen mengumumkan menarik Flappy Bird lewat akun Twitter-nya, @dongatory, pada 9 Februari 2014. Kecanduan orang pada permainan ini membuat ia yakin untuk menghapusnya. “Saya minta maaf, pengguna Flappy Bird, 22 jam dari sekarang, saya akan menghapus Flappy Bird,” kicaunya.

 

Kecanduan memang bukan hal baik, Superkids. Tapi, jangan khawatir. Kalau masih kepingin main Flappy Bird, burung favorit ini sudah menemukan sarang baru. Ada alternatif yang tersebar seperti benih burung di internet. Burung itu masih terbang di situs-situs seperti Flappybirds.com, FlappyBird.com, dll. Tiruan baru Flappy Bird di Android menawarkan beberapa karakter,  termasuk Obama dengan jet, babi, bebek, ayam dan beo. Ada juga edisi zombie.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: FORBES

Share to :


Leave A Comment