Murnikan Dulu, Baru Diminum

 

Irwan haus banget dan pingin minum. Ia buka kulkas dan mengambil sebotol air, lalu menikmati air bersih dan segar itu. Saat hausnya hilang, dia mendadak takjub membayangkan, bagaimana orang bisa membuat air minum kemasan bersih begitu? Bukankah di kota besar, justru sulit menemukan mata air sebagai sumber air segar? Bukannya air di perkotaan justru kotor?

 

Tentu saja itu berkat sistem pengolahan air yang dikembangkan para ahli. Kita jadi bisa mengubah air sungai menjadi air minum atau air bersih (untuk mandi atau cuci-cuci). Setidaknya, ada lima langkah dasar proses pemurnian air dengan system ini, Superkids. Kita harus mengumpulkan air yang cukup untuk dimurnikan menjadi air bersih siap dikonsumsi. Kemudian, langkah pertama adalah koagulasi. Ke dalam air tadi, tambahkan beberapa koagulan (misalnya kapur dan tawas) yang menyebabkan kotoran kecil jadi mengumpul.

 

Kedua, pengocokan. Air dikocok ke dalam rumpun lebih besar. Ketiga, proses sedimentasi alias pengendapan berlangsung. Biarkan air diam 24 jam untuk memungkinkan gumpalan kotoran mengendap ke bawah. Lengkah keempat adalah penyaringan. Air disaring untuk membuang kotorannya.

 

Untuk membuat air bebas dari bakteri atau bibit penyakit lain, langkah berikutnya adalah aerasi. Air diberi klorin untuk membunuh kuman, kemudian diangin-anginkan untuk menghilangkan kontaminan tertentu semacam radon. Setelah lima langkah proses tadi, kita boleh menaruh air ke dalam botol.

 

Cara lain untuk memurnikan air adalah mendidihkannya. Panas dapat membunuh kuman dan menyingkirkan beberapa kotoran. Namun, pendidihan tidak efektif untuk membuat air jernih langsung dari sungai.

 

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: THINKSTOCK

Share to :


Leave A Comment