Wow! Pakai Ini, Ngegame Tinggal Goyangin Kepala

Juni 2014 lalu, perusahaan raksasa Google merilis headset virtual reality Google Cardboard. Alat ini bukan kayak handphone yang ready-to-wear alias tinggal beli langsung pakai. Kita musti merakit sendiri dengan cara melipat kardusnya -ya benar, kardus- seperti sedang membuat origami.

Di Surabaya, ada lho versi baru Google Cardboard kreasi Emanuel Caesar, mahasiswa semester satu jurusan Bachelor of Information Technology (BIT) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS). Ia awalnya iseng memodifikasi rancangan Google Cardboard menggunakan bahan yang lebih sederhana dibanding Google Cardboard, yang sebetulnya sudah sangat sederhana. Hasilnya, perangkat aplikasi bernama BIT Culus ini bisa bekerja sebaik Google Cardboard. Hebat!

“Idenya memang murni dari Google Cardboard. Saya cuma modifikasi sedikit,” ujar Emanuel. Ia gunakan kardus bekas, magnet, karet dan loop (kaca pembesar) yang biasa dipakai untuk baca buku. Nah, dalam panduan merakit Google Cardboard yang resmi dipublikasi Google, nggak ada loop di daftar materialnya. Tapi Emanuel pilih gunakan loop ketimbang lensa bikonveks (cembung rangkap) asli seperti Google Cardboard. “Saya coba pakai lensa bikonveks yang ada pada loop saja,” jelas remaja 18 tahun ini.

Lalu dia melubangi bagian tengah kardus untuk menaruh lensa. Di dalam kardus berbentuk kotak kecil itu kemudian dipasang smartphone Android tepat berhadapan dengan lensa. Terakhir, sisi samping kardus ditempeli magnet sebagai tombolnya.

Tapi, beneran alatnya bisa ‘jalan’? Ya beneran. Emanuel sendiri sudah bolak-balik kok mencobakan rancangannya ini ke teman-teman. Menurut mereka, main game dengan BIT Culus memberi efek penglihatan nyata yang lebih hidup. Mereka juga udah nggak perlu lagi pakai stik bluetooth atau alat bantu lain. Ngegame cukup dengan menggerakkan kepala ke kiri dan kanan.

Berapa biaya yang dikeluarkan Emanuel untuk alat ini? “Hanya Rp 50.000,” jawabnya kalem. Emanuel merancang aplikasi BIT Culus sekitar satu minggu saat mengikuti workshop bertema “Virtual Reality Games dengan Google Cardboard dan Oculus Rift” di Surabaya pada Desember 2014. Acara itu merupakan rangkaian CSEdWeek (Computer Science Education Week), yang digelar serentak di berbagai negara.

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

Share to :


Leave A Comment