Efa Raih Prestasi lewat Wushu

Jangan macam-macam sama Benedicta Rafaella Karolusia Prasetyo (Efa). Meski badannya  ramping, dia jago wushu, ilmu beladiri asal China.

Berlatih sejak umur enam tahun, Efa kini menguasai tiga jurus utama wushu taolu (seni pertunjukan).Yaitu chang quan (tangan kosong), jian shu (senjata pendek berupa pedang) dan qiang shu (senjata panjang berupa tombak).Pada Superkids Indonesia yang menemui secara khusus di rumah orang tuanya di Surabaya, anak kedua dari tiga bersaudara ini bercerita bagaimana wushu membawa dampak positif baginya.

Halo, Efa.Kok pilihnya wushu sih?

Hai.Sebenarnya bukan aku yang pilih.Papa.Alasannya karena aku perempuan, cocoknya wushu.Kakak dan adikku juga ikut wushu, semua perempuan.

Nggak pernah coba beladiri lain?

Nggak.Papa-mama itu bisa beladiri juga lho, tapi karate.Aku dan saudara-saudara diarahkan ke wushu karena dirasa lebih cocok.Katanya juga karena aku udah ada bakat sejak kecil.

Bakat?Maksudnya hobi berkelahi?

Hahaha..Bukaaan.Kata papa, badanku lentur dan refleksku bagus.Karena papa udah lebih berpengalaman beladiri, aku percaya pilihannya buat aku pasti yang terbaik.

Apakah terbukti?

Hmmm..Iya.Aku didaftarin latihan wushu sejak kelas 1 SD. Nggak dipaksa, itu sebetulnya cuma coba-coba.Kalau cocok, silakan lanjut.Enggak, boleh stop.Dan aku lanjut sampai sekarang.Menurut pelatih, aku cepat belajar.

Di mana latihannya?

Yasanis.Waktu itu wushu di Surabaya identik dengan Yasanis, sasana terbesar dan tertua.Dia sudah berdiri puluhan tahun dan atletnya banyak yang menang sampai tingkat internasional.

Kamu berlatih setiap hari?

Enam kali seminggu, jam 17.00 sampai 19.00.Lima hari berlatih jurus, satu hari latihan fisik (lari, angkat beban dsb).Latihan fisik ini tiap Minggu pagi dan nggak harus di sasana, kadang di stadion.Kalau mau lomba, lebih intensif lagi latihan jurusnya. Bisa tiga jam per hari. Aku libur tiap hari Sabtu saja.

Apakah wushu gampang dipelajari?

Tergantung, ya. Yang susah itu loncatan-loncatannya karena geraknya seperti akrobat. Di antara tiga jurus, menurutku yang paling susahqiang shu. Selain senjatanya panjang, banyak gerakan yang harus memegang tombak hanya dengan satu tangan.Wah, kalau nggak kuat lalu tombaknya jatuh, berbahaya.

Pernah?

Pernah pas latihan.Tapi pedang, bukan tombak.Pedangku terlepas dan kena pipi.

Pipinya siapa?

Untung pipiku sendiri, bukan pipi teman, hehehe.

Kirain pipi pelatih..

Hahaha, jangan dong! Serem.

Wushu taolu ini kan peragaan jurus-jurus, bukan bertarung menjatuhkan lawan. Apa berarti kamu cuma pinter gaya, tapi nggak bisa berkelahi?

Mau coba?Hahaha.Memang benar, wushu taolu yang dinilai keindahan gerak jurus-jurusnya. Bukan duel tendang-tendangan sama lawan. Tapi otomatis dengan menguasai jurusnya, aku bisa menjatuhkan orang dengan gerakan itu.

Pernah kejadian?

Pernah.Di sekolah, ada teman yang mendorong keras.Reflek aja aku lawan sampai dia jatuh.Padahal nggak sengaja, nggak sadar kalau sudah menggunakan jurus wushu.

Nggak pingin nyobain wushu sanshou (pertarungan)?

Hihihi..Jujur, aku takut.Papa-mama juga nggak bolehin.Padahal mereka sendiri saat masih aktif karate, ikutnya sama-sama perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai.Itu jenis karate yang full body contact.Boleh nendang dengan kaki atau lutut ke arah kepala, boleh menyerang sekeras-kerasnya, boleh menciderai lawan. Papamama kayaknya nggak tega kalau anak-anak perempuan mereka ikut wushu pertarungan.

Bisa beladiri kan tujuannya bukan untuk berkelahi juga ya?

Setuju.

Apakah wushu mengganggu kegiatan belajarmu di sekolah?

Sama sekali enggak.Kebetulan kejuaraan wushu ini selalu diadakan tiap masa liburan sekolah. Jadi ya nggak pernah bolos meski itu diadakan berhari-hari di luar kota. Tapi ya gitu.Nggak sempet jalan-jalan karena liburan malah diisi latihan, hehe.

Aktif ikut kegiatan di sekolah?

Iya banget! Aku ikut nari, paduan suara, dan menjadi pemain utama tim kolintang. Memang sih akademik nggak bagus-bagus banget.Yang penting nilainya cukuplah, nggak di bawah standar, hehe.

Apa kegiatan lainmu di luar wushu?

Piano.Tapi jadwal latihannya kacau balau karena aku lebih utamain wushu.Aku juga suka gambar, bikin anime, dan mendesain baju.

Apa targetmu di bidang wushu?

Mewakili Indonesia di kejuaraan dunia.Itu salah satu syaratnya minimal harus dapat dua emas dalam kejuaraan nasional (kerjurnas) resmi.

Pasti bisa.

Amin.

Apa kamu bangga menjadi atlet wushu?

Banget.Aku senang menjadi anak berprestasi.

Keren.Terima kasih, Efa. Sukses ya di wushu!

Terima kasih, Superkids Indonesia.

 

BIOFACT

Nama: Benedicta Rafaella Karolusia Prasetyo (Efa)

Lahir: Surabaya, 15 Mei 2003

Sekolah: Kelas 6 SDK Santa Theresia II Surabaya

Orang tua: Eko Prasetijo – Etna Curiawika Nagatama

Saudara: Skolastika Gabriella Theresandia Prasetyo (Gaby), Koleta Mikaella Sandrina Prasetyo (Eta)

Prestasi:

  • Juara 1 Chang Quan Junior C Putri Bali Wushu Open Championship 2014
  • Juara 2 Jian Shu Junior C Putri Bali Wushu Open Championship 2014
  • Juara 1 Qiang Shu Junior C Putri Bali Wushu Open Championship 2014
  • Juara 2 Qian Shu Junior C Putri Kejuaraan Nasional Wushu Senior dan Junior tahun 2014 di Medan
  • Juara 1 Jian Shu Junior C Putri Kerjuaraan Tingkat Provinsi Wushu Junior 2013 di Surabaya

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

 

 

 

 

 

 

 

 

Share to :


Leave A Comment