Joey Alexander, Nominator Grammy Awards asal Indonesia

 

Joey Alexander jelas bukan pianis sembarangan. Dia musisi Indonesia pertama yang masuk nominasi ajang penghargaan musik bergengsi Grammy Awards. Pindah dari Bali, Indonesia ke New York City, Amerika Serikat sejak 2014, karir Joey sebagai pianis jazz terus berkembang. Jadwal show-ya berkeliling AS aja padat bingits. Sekarang, di usia 12 tahun, nama Joey tercantum dalam daftar nominator Grammy Awards 2015 untuk dua kategori: Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo. Wow!

 

Siapa sih Joey Alexander ini, Superkids? Nama aslinya Josiah Alexander Sila. Joey lahir di kota Denpasar, Bali, 25 Juni 2003. Ayahnya Denny Sila bukan musisi, ibunya Fara Leonora juga bukan. Tapi Denny memang seorang penggemar musik jazz. Waktu Joey masih dalam kandungan, lagu-lagu yang sering disetelin Denny bukan komposisi klasik Beethovent atau Mozzart, yang banyak direkomendasikan buat ibu hamil. Melainkan lagu-lagu penyanyi sekaligus peniup terompet jazz Louis Amstrong, idolanya.

 

Joey pertama kali kenal piano umur enam tahun. Hebatnya, dia langsung bisa  mainin sebuah lagu, hanya dengan satu kali mendengar. Seperti “Well, You Needn’t” karya Thelonious Monk dan koleksi lagu-lagu jazz lain milik sang ayah. Ngeh kalau Joey punya bakat yang sangat kuat, Denny mengenalkan Joey lebih dalam pada jazz. Misalnya dengan mengajak Joey main bareng musisi-musisi jazz di Bali dan Jakarta.

 

Joey nggak pernah kursus piano secara khusus. Dia hanya sempat ikut master piano selama dua tahun dan sisanya bermain sendiri di rumah setiap hari. Superkids pingin tahu gimana latihannya? Sama kayak waktu dia pertama kali bisa. Joey hanya perlu menyimak sebuah lagu, menyentuhkan jarinya ke tuts piano dan bermain bagaikan pianis berpengalaman.

 

Usia 8 tahun, UNESCO mengundang Joey main piano solo di hadapan ikon jazz Herbie Hancock, dalam kunjungan Herbie ke Indonesia. Joey sangat termotivasi melihat respons Herbie yang kagum melihat permainannya. Usia 10 tahun, Joey manggung di Java Jazz Festival di Jakarta dan sebuah festival jazz di Copenhagen. Dia lalu menang kontes improvisasi piano internasional di Odessa, Ukraina, mengalahkan lebih dari 200 musisi jazz profesional dari 17 negara.

 

2014, Joey diboyong orang tuanya ke New York, berbekal bantuan dari peniup terompet legendaris Wynton Marsalis. Di sana bakat Joey ditangani orang-orang yang tepat, termasuk tim dari Jazz at Lincoln Center. Mereka mengedukasi Joey agar nggak hanya jago main musik, tapi juga menginspirasi anak-anak lain seusianya di seluruh dunia.

 

Bakat Joey makin dikenal lewat YouTube. Ia menerima banjir pujian dari media AS. Joey pernah diulas dalam pemberitaan surat kabar New York Times, Daily Telegraph, CNN, WCBS, dan NBC News. New York Times menulis, fans Joey nggak kalah banyak dibanding Wynton Marsalis, Herbie Hancock, Billy Crystal dan Bill Clinton. Majalah Downbeat yang dikenal pemilih pun memujinya jenius. Sedangkan Jazz Time menyebut Joey ‘magnificent.’

 

Joey menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman Motema Music, 2014. Album pertamanya “My Favorite Things” resmi dirilis 12 Mei 2015. Album ini berisi lagu-lagu klasik yang dibawakan ala jazz dengan gaya khas Joey, seperti “Giant Steps”, “It Might As Well Be Spring”, dan “Over the Rainbow”. Pengumuman pemenang Grammy Awards ke-58 bakal digelar 15 Februari 2016 di Staples Center, Los Angeles. Kita doain Joey menang ya, Superkids!

 

BIOFACT

Nama: Josiah Alexander Sila (Joey Alexander)

Lahir: Bali, 25 Juni 2003

Orangtua: Denny Sila – Fara Leonora

Album: My Favorite Things

Prestasi: Pemenang utama The First International Festival Contest of Jazz Improvisation Skill di Odessa, Ukraina, 2013

Sekolah: Homeschooling

Album: My Favorite Things

Website: http://joeyalexandermusic.com/

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: YOUTUBE

Share to :


Leave A Comment