Nikmati Karir sebagai Penerjemah

 

Baru berusia 10 tahun, Fairuza Hanun Razak sudah dipercaya menjadi penerjemah beberapa buku anak maupun dewasa. Ia santai menyelesaikan tugas-tugas itu dengan deadline yang cukup ketat. Superkids Indonesia menemui Hanun secara khusus di rumah orangtuanya di Surabaya. Pengalaman anak sulung dari tiga bersaudara ini menginspirasi kita semua dalam memanfaatkan kemampuan berbahasa asing, Superkids.

 

 

Hi, Fairuza Hanun.

Halo. Panggil Hanun saja.

 

Oke. Bagaimana kamu bisa fasih berbahasa Inggris, Hanun?

Mungkin karena terbiasa. Umur dua tahun, saya suka nonton tayangan anak berbahasa Inggris lewat TV kabel. Favoritku waktu itu, kata Mama, Disney Channel. Sejak kecil juga, di rumah udah dibiasain pakai bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Beli buku pun nggak pernah yang bahasa Indonesia.

 

Wow. Jadi, tanpa kursus?

Oh, kursus juga dong. Saya masuk Kelt sejak usia lima tahun. Mama pilihkan tempat itu karena guru-gurunya bule semua. Sering ngobrol sama mereka dan belajar langsung dengan mereka, otomatis bahasa Inggris jadi makin fasih.

 

Bagaimana sampai ada penerbit yang tahu bahasa Inggris-mu bagus, lalu menawarkan pekerjaan sebagai translator?

Tanteku Sofie Beatrix berkecimpung di dunia tulis menulis. Dia kenal banyak penerbit. Suatu hari mereka kesulitan memindahkan hasil rekaman suara wawancara dengan seorang transgender bernama Sam Brodie, bintang reality show Inggris, “Big Brother”. Wawancara itu berbahasa Inggris dan dibutuhkan untuk pre-buku biografinya. Lalu Tante Sofie minta tolong saya.

 

Wah, keren bener..

Hehe.. Hasil wawancara dirilis sebelum buku “Sam, Samantha and Me” diterbitkan Gramedia, November 2013. Penulisnya Tante Sofie dan Sam Brodie sendiri.

 

Berapa lama biasanya batas waktu yang diberikan penerbit?

Pendek. Saat mengerjakan modul Klub Penulis Cilik (KPC), saya hanya diberi waktu tiga hari menerjemahkan 30 halaman ke dalam bahasa Inggris. Saya juga hanya diberi waktu singkat meng-Inggris-kan naskah buku foto “Amazing Baluran”.

 

Apa buku terbaru yang kamu garap?

“Seni Karya Ananda: Pantang Menyerah!”. Penulisnya Amirullah Izzan Gafara sebaya dengan saya. Dia tunjukin buku itu ke saya. Isinya kan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Pas baca, eh ternyata banyak sekali bahasa Inggris-nya yang salah. Saya koreksi satu per satu. Akhirnya buku itu direvisi dan diterbitkan lagi dengan bahasa Inggris versi saya.

 

Kok kamu nggak bikin buku sendiri aja sih?

Sekarang masih jarang ada penerbit yang tertarik merilis buku anak berisi non-fiksi. Saya sebetulnya udah nulis 17 halaman berbahasa Inggris tentang kucing. Semacam ensiklopedia mini dunia kucing lokal. Tapi penerbit malah minta dibikin dua bahasa, harus ada bahasa Indonesia-nya juga.

 

Trus?

Masih maleessss banget translate itu ke bahasa Indonesia. Pinginnya sih nggak usah dua bahasa. Cukup bahasa Inggris saja. Sekarang sedang cari penerbit yang tertarik merilisnya hanya dalam bahasa Inggris, seperti yang sudah saya buat.

 

Honor men-translate dipakai buat apa?

Ditabung. Walau cuma untuk senang-senang dan nama saya malah jarang dicantumkan, hasilnya lumayan kok. Bisa buat beli piano, tapi tetep harus ditambahin sama mama.. Haha!

 

Hebat, Hanun. Semoga berhasil dengan bukunya.

Amin. Terima kasih.

 

BIOFACT

Nama: Fairuza Hanun Razak

Lahir: Surabaya, 22 Desember 2003

Sekolah: Homeschooling

Orangtua: Nurdin Razak – Maylia Erna Sutarto

Hobi: Menggambar, membaca, menulis fun-fiction

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI


Share to :


Leave A Comment