Pecinta Robotik Nomor 1 Eric Stackpole

 

Mau ngintip isi bawah laut, tapi nggak mau repot menyelam? Berarti kau butuh robot ROV karya Eric Stackpole. Laki-laki asal AS ini berjasa memudahkan eksplorasi bawah laut di berbagai negara lewat robot rancangannya. Superkids Indonesia berkesempatan mewawancarai Eric di kantor Konsulat Jenderal AS di Surabaya, usai menggelar workshop, Rabu 13 Agustus 2014.

 

Halo, Eric. Dalam rangka apa nih ke Indonesia? Ini kunjungan pertama, ya?

Kementerian Luar Negeri AS berbaik hati mengundang saya mengisi program Speaker Series di sini. Sampai sekarang sih saya baru ke Surabaya dan Malang. Tapi saya juga bakal mampir ke Jakarta dan Bandung. Benar, ini kali pertama saya ke Indonesia.

 

Sejak kapan tertarik dengan robotik? Apa ada keluarga yang udah duluan terjun ke bidang ini?

Saya memang selalu tertarik dengan teknologi yang bikin kita bisa melakukan hal-hal yang normalnya nggak bisa. Tapi saya menjadi fokus tertarik sama robot bawah air di akhir SMA (sekitar 2002-2003), begitu selesai ikut lomba MATE (Maritime Advance Technology Education) ROV (Remotely Operated Vehicle). Setahuku sih cuma saya di keluarga yang bergelut di bidang robotik.

 

Apa ya menariknya robot-robotan ini?

Saya suka ide untuk bisa melihat atau melakukan sesuatu di tempat yang secara fisik saya nggak bisa ke sana. Spesifiknya, bidang ini disebut ‘telerobotik’. Saya yakin telerobotik punya potensi besar sebagai alat untuk mengeksplorasi. Dan itulah tujuanku, membantu dunia menghargai potensi itu.

 

Apa karya robotik pertamamu? Masih inget?

Waktu kecil, saya main lego dan membangun sesuatu dari apa aja yang saya lihat ada di sekeliling saya. Begitu gedean dikit, orangtua beliin robot-robotan yang saya suka banget. Sekitar SMA, saya main pesawat dan mobil-mobilan dengan remote control. Nah, pas mulai kuliah, saya bikin robot sendiri yang saya namai ESTR, singkatan dari Eric Stackpole Telepresence Rover. ESTR ini telerobot yang bisa saya kendalikan dari kamar asrama dan dia mengirim video langsung ke saya. Jadi, saya bisa ikut pelajaran tanpa harus ada di kelas.

 

Keren. Bagaimana awalnya terpikir untuk bikin robot air?

Lulus SMA, saya habiskan banyak waktu mengerjakan satelit-satelit NASA. Rasanya kok frustrasi juga ya, harus keluar biaya besar cuma untuk ngirim sesuatu ke orbit dengan roket. Jadi, saya mulai mikirin tempat-tempat lain yang bisa lebih mudah dijelajahi menggunakan telerobotik. Beberapa rekan kerja saya di lab sedang sibuk menggarap ROV, dan saya sadar itulah tujuan saya.

 

Butuh berapa lama bereksperimen sampai bisa membuat ROV seperti yang sekarang dikenal dunia?

ROV yang ada sekarang sebenarnya masih belum sempurna. Kami sudah mengerjakannya sekitar tiga tahun. Baru kira-kira satu tahun terakhir ini aja kami berhasil mencapai tahap di mana ROV bisa bekerja.

 

Apa kelebihan ROV? Apa saja yang bisa ia lakukan di bawah sana?

Tugas utama ROV adalah mengirim video HD secara langsung ke atas, biar pengendalinya bisa melihat langsung ada apa di bawah sana. ROV juga bisa membawa sensor tambahan yang akan mengukur suhu, salinitas (kadar garam) dan tekanan dalam air. Harapan kami sih kelak ada yang bakal membuat tangan robot supaya ROV bisa mengambil benda-benda di bawah sana.

 

Setahumu Eric, siapa aja yang sudah menggunakan ROV?

OpenROV adalah komunitas yang diikuti nyaris 4000 orang dari 50 negara. Saya selalu gembira kalau nemu foto dan video dari berbagai penjuru dunia tentang penggunaan OpenROV di antah berantah, tempat-tempat yang entah di mana. Atau, bisa juga di tempat yang sudah saya kenal. Semoga ada penemuan-penemuan dahsyat di bawah laut yang kelak bisa dilakukan dengan OpenROV.

 

Apa tujuan OpenROV?

Agar penjelajahan ke wilayah-wilayah asing bisa dilakukan siapa saja. Kami menginginkan penjelajahan yang demokratis.

 

Bener nggak sih kamu pernah jadi karyawan NASA?

Saya kerja di NASA Ames Research Center selama tiga tahun, antara 2008-2011 saat kuliah, sebagai mahasiswa magang dan kontraktor. Proyek utama saya di sana adalah “deorbiting mechanism”, yang diaplikasikan pada pesawat antariksa O/OREOS. Proyek itu memungkinkan pesawat kembali ke atmosfir Bumi lebih cepat. Rancangan ini sudah digunakan di orbit. Silakan baca lebih detail di sini.

 

Apa rencana selanjutnya? Apa lagi yang ingin kamu bikin?

Langkah berikut untuk OpenROV yang sangat saya nantikan adalah menghubungkan ROV dengan internet. Semoga ya dalam waktu dekat, orang-orang di seluruh dunia bisa mengendalikan ROV tanpa batasan jarak, seperti kalau kita nge-game di komputer. Kami juga meluncurkan website openexplorer.com, di mana orang bisa berbagi cerita tentang petualangan mereka. Banyak hal yang sedang terjadi di OpenROV sekarang!

 

BioFact

Nama: Eric Stackpole

Lahir: 1984

Pendidikan: BS di Mechanical Engineering, San Jose State University

Alamat: 2222 3rd St, Berkeley, CA 94710

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: HAFIDA INDRAWATI

Share to :


Leave A Comment