Pelukis Cilik Dunia dari Indonesia

Dalam usia tujuh tahun, karya-karyanya sudah mendapat 57 penghargaan dari berbagai ajang internasional. 

Kennard Alvaro Hadinata belum berkeliling sampai ke Jerman, Bulgaria, Ukraina, Spanyol, Jepang, London, Latvia, Italia, Belarus, Polandia, AS, Romania, Macedonia, Turki, Prancis, Slovenia, Belanda, India, Ceko, Rusia dan lain-lain. Tapi lukisannya sudah lebih dulu berada di sana. Sang bunda Ira Kurnia Santoso telaten mengarahkan bakat Ken sejak kecil. Superkids Indonesia menjadi media pertama yang bersedia Ken temui untuk diwawancarai.

Hai. Jadi, kamu Kennard Alvaro yang terkenal itu?

Terkenal? Aduh.. Hehehe

Sebanyak apa lukisanmu, Ken?

Banyak banget. Tembok di ruang tamu penuh lukisanku yang udah dibingkai. Tapi itu cuma cetakan, nggak asli.

Lho, aslinya mana?

Dikirim ke lomba. Kan yang dikirim harus lukisan asli, bukan difoto trus di-e-mail. Gambar yang nggak diikutin lomba dan belum diwarnai, tambah banyak lagi. Disimpen semua sama mama di dalam kotak khusus. Buat diwarnai kapan-kapan kalau pingin.

Apa kegiatanmu selain melukis dan sekolah?

Les bahasa Inggris, les bahasa Mandarin, kursus public speaking.

Kamu menggambar tiap hari?

Sejak masuk SD, jarang. Kegiatan sekolah aja udah padat, mana sempat? Dulu sih iya, tiap hari nggak bisa kalau nggak pegang paint marker.

Kamu nih sebenernya paling seneng gambar apa?

Robot dan monster.

Kalau Princess?

Hahaha, masak cowok gambar begituan? Aku suka monster dan robot karena paling senang sama dua itu. Kadang juga habis nonton film animasi tentang kapal, jadi pingin gambar kapal.

Berapa lama bikin lukisan sampai jadi?

Wuih, lama. Kalau cuma sketsanya sih cepet. Dua jam atau sehari, beres. Mewarnainya yang lama. Biasanya dicicil-cicil. Kalau belum selesai, kapan-kapan dilanjutin lagi. Ada yang sampai enam bulan baru jadi. Ada juga yang cepat banget cuma beberapa hari. Itu pas pulang dari Goa Maharani di Lamongan, aku langsung melukis. Lukisannya menang di Ukraina.

Sejak kapan menggambar?

Kata mama umur tiga tahun. Itu cuma suka coret-coret, belum jadi gambar yang gimana. Makin hari bentuknya makin bagus. Trus mama sediain kertas buat aku biar makin terlatih. Umur empat tahun, aku diikutkan sanggar. Aku belajar melukis di Daun Sanggar Lukis Anak binaan Pak Arik S Wartono.

Kapan mulai ikut lomba?

Ya umur empat tahun itu, tahun 2014. Mama cari info ada lomba apa di mana, lalu ngirimin lukisanku ke sana. Sekarang dibantu Pak Arik.

Gimana rasanya pertama menang?

Wah, senang banget! 2014 itu dapat empat penghargaan. Juara satu di “Youth for Human Rights International Art Illustration Contest” di AS, juara dua di “Frogs are Green Kids’ Art Contest” bertema “Go Green” di AS. Sisanya dapat honory mention di Taiwan dan AS lagi.

Lukisanmu pernah dipamerkan di luar negeri juga?

Sering. Yang pertama dipajang pas pameran Musaion – Ethnographic Exposition of the National Museum di Kinsky Folly, Praha, Ceko. Itu bisa terpilih dari 5.000 kiriman lukisan sedunia. Nama lombanya “Czech Radio International Arts Competition”. Pamerannya September 2013.

Mana di antara semua yang paling berkesan?

Hmmm.. kayaknya pas menang “The 12th International Art Competition” bertema “Different Look” di Polandia, 2014. Karena lukisanku dijadikan ilustrasi sampul buku katalog pameran dan suvenir berupa mug.

Wow! Itu keren sekali, Ken.

Iya, hehehe.

Pernah nggak karyamu juga dipajang di museum besar?

Pernah. Oktober 2014, lukisanku dipamerkan di Van Gogh Museum, Amsterdam, Belanda.

Museum Van Gogh yang terbesar se-Belanda itu? Yang menyimpan lukisan-lukisan karya Vincent van Gogh?

Iyaaaa, emang ada lagi yang lain?

Hahaha. Kok bisa?

Gara-gara lukisanku menang, juara satu selama dua tahun berturut-turut, dan akhirnya dinobatkan sebagai juara umum.

Apa yang terbaru, Ken?

Tahun ini terpilih menjadi satu di antara 20 lukisan lain yang akan dipamerkan di Saatchi Gallery, London, Inggris.

Wah, kamu mustinya juga punya galeri sendiri di Indonesia untuk memajang karya-karyamu.

Hehehe, enaknya sih gitu. Tapi belum. Kata mama bukan sekarang.

Kalau pameran tunggal?

Hmmm… Doain aja, hehe.

Good luck, Ken.

Thank u.

BIOFACT
Nama: Kennard Alvaro Hadinata
Lahir: Surabaya, 5 Juli 2008
Sekolah:Kelas 1 di Xin Zhong School, Surabaya
Orangtua: Iie Hadinata dan Ira Kurnia Santoso
Cita-cita: Pelukis
Penghargaan:
– The National Council of YMCAs of Japan Award, The 18th Kanagawa Biennial World Children’s Art Exhibition di Jepang
– Dipamerkan di Deutsche Bank Art Prize for School di Saatchi Gallery, London
– First Prize The 2014 Teachers Against Prejudice Art Contest, AS
– First Prize The 2014 Peace and Cooperation School Award “Family: Rights and Future”, Spanyol
– First Prize The International Art for Children’s Painting “I Saw the Disaster with My Eyes” 2014, Bulgaria
– First Prize Drawing and Painting Competition “Build for Vincent” 2014, Belanda
– Winner of the 12th International Art Competition “Different Look” 2014, Polandia
– First Prize “The Ocean Pals International Poster Contest” 2014, AS
– Highly Recommended “David Shepherd Global Canvas Competition 2014”, Inggris
– Winner of the 4th International Competition of Children’s Pictorial Creativity, “Children are Friends All Over the Planets”, Belarus
– Winner of the Shaun Tan Drawing Competition in the Age Category of 3-7 Years, Australia
– First Prize Van Gogh Museum Drawing and Painting Competition, “’Van Gogh Celebrates!” 2013, Belanda
– First Prize Winner International Contest for Children “Caves in the Eyes of Our Children”, Ukraina
– First Place International Art Contest the Sunshine Bookmark 2013 “My Most Wonderful Journey”, Polandia
– First Prize III International Art Contest for Children and Youth, “The Diverse World”, Latvia
– Dan lain-lain.

HAFIDA INDRAWATI
FOTO: IRA KURNIA SANTOSO

 

 

Share to :


Leave A Comment