Peraih Gelar DipLCM Termuda dari Indonesia

Dia terima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta tokoh-tokoh lainnya.

 

Elizabeth Michelle Heryawan bisa lupa makan-tidur-mandi kalau sedang main piano. Berhasil lulus ujian piano dari University of West London dan meraih gelar Diploma of the London College of Music (DipLCM), Michelle mendapat bonus berupa rekor Muri. Pekan lalu, Superkids Indonesia menemui dia secara khusus di sekolahnya SMP St Agnes Surabaya.

Halo, pianis muda.

Halo, mbak wartawan, hehe.

Kapan lulus ujian DipLCM?

21 November 2014. Empat bulan lalu.

Di London?

Oh, bukan. University of West London menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga musik untuk penyelenggaraan ujian. Saya dites di Sekolah Musik Melodia Surabaya.

Yang ngetes?

Juri bule dari London, bukan orang lokal. Waktu ujian, di dalam ruangan hanya ada kami berdua, saya dan juri tunggal. Nggak ada juri tambahan perwakilan Indonesia. Dia didatangkan langsung dari London.

Bagaimana ujiannya?

Saya main empat lagu. Yang pertama “Prelude and Fugue no 19” by Bach, lalu “Sonata Op 10 No 1” by Beethoven, trus “Reverie” by Debussy, dan “Six Dance in Bulgarian Rhythm” by Bartok. Saya kemudian ditanyai pendapat tentang lagu-lagu itu. Ujian DipLCM memang nggak cuma melihat kemampuan kami menguasai permainan lagu. Tapi juga pengetahuan tentang sejarah lagu itu.

Masih ingat jurinya nanya apa?

Masih dong. Dia tanya, bagian mana dari “Six Dance in Bulgarian Rhythm” yang paling saya suka? Kenapa? Saya jawab, bagian favoritku itu membuat saya membayangkan tentang kereta api di pegunungan. Pertanyaannya ngejar terus, “Kenapa nggak yang ini? Kenapa pilih lagu ini?” dan sebagainya. Nggak ada jawaban benar atau salah. Dia hanya pingin tahu pendapat peserta ujian tentang lagu yang dimainkan.

Hasilnya?

Saya dapat kabar kelulusan dua minggu kemudian. Nilaiku distinction. Itu kurang lebih seperti cum laude kalau di akademis. Well, saya udah persiapan delapan bulan untuk ujian. Saya latihan bersama guru ekskul piano di sekolah, Bu Maria Ignatia Mimi. Jadi rasanya usaha kami benar-benar terbayar lunas.

Bagaimana kok bisa dinobatkan sebagai peserta termuda?

Nah, ini. Pas ujian saya kan nunggu giliran sekitar satu jam. Saya perhatiin teman-teman ujian lainnya kok tua-tua semua, ya. Mungkin mahasiswa atau bahkan udah kerja. Saya cerita sama ayah. Lalu ayah mengontak pihak Muri. Selama sebulan, Muri yang melakukan pengecekan ke University of West London dan lain-lain untuk memastikan, nggak ada peraih gelar DipLCM yang lebih muda dari saya.

Berapa usiamu waktu ujian?

13 tahun 7 bulan. Di atas saya pernah ada yang usianya sekitar 16-an. Kemudian Ketua Umum Muri Jaya Suprana mengundang saya ke Jakarta untuk penyerahan resmi rekor bernomor 6820/R.MURI/I/2015 sebagai Orang Indonesia Termuda Peraih DipLCM Bidang Piano Performance dari University of West London. Seremonialnya berlangsung di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 27 Januari 2015.

Seperti apa rasanya?

Wah, luar biasa. Sangat bangga, sangat bahagia. Apalagi, penyerahan rekor itu diberikan bersamaan dengan penyerahan rekor untuk tokoh-tokoh terkenal Indonesia. Baru di atas panggung saya tahu. Pak Jaya Suprana nggak pernah ngomong sebelumnya.

Ada siapa selain kamu yang menerima rekor?

Jadi di samping saya di panggung itu ada Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ibu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Bapak Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Ibu Menteri BUMN Rini M Sumarno, Ketua KPU Bapak Husni Kamil Manik, Profesor Salim Said, Letkol Simon Petrus Kamlasi, pewayang Benny Hadisurjo dan lain-lain. Total ada 12 orang. Penghargaan itu diberikan dalam rangka HUT ke-25 Muri.

Wah, pantas saja kalau ketik namamu di Google, munculnya di mana-mana..

Hahaha! Ya, benar.

Apa rencanamu selanjutnya?

Konser tunggal di Jakarta, April 2015 nanti.

Great. Semoga sukses!

Amin. Terima kasih.

 

 

BIOFACT

Nama: Elizabeth Michelle Heryawan

Lahir: Surabaya, 17 April 2001

Sekolah: Kelas 8 SMP Katolik St Agnes Surabaya

Orangtua: Indra Heryawan – Wenny Tanuwidagdo

Saudara: Patrick Atkinson Heryawan

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: SATRIA NUGRAHA

Share to :


Leave A Comment