Terapi Vertigo dengan Diamond Blocks

Bukan sekadar permainan. Bagi Felix Trinugroho Wijoyo, merakit diamond blocks juga membuat tubuh jadi lebih sehat dan pikirannya jadi makin tenang.

Dua karya Felix merebut perhatian juri-juri Free Loz Art Contest dan Loz Fun Character Contest dalam rangkaian “Loz Art Festival, Kreasi tanpa Batas” di Ciputra World Surabaya, 12 Juli 2015. Di hari terakhir acara itu, Felix meraih dua penghargaan The Best Presentation. Pada Superkids Indonesia, Felix secara khusus menceritakan bagaimana ia menggilai diamond blocks sejak pertama kali melihatnya.

Selamat, Felix. Dua piala dalam satu hari itu keren!

Hehehe, terima kasih.

Sudah akrab ya sama diamond block?

Selama pameran Loz Art Festival sejak 6 Juli 2015, saya beberapa kali mampir. Papa sampai pegel nganterin karena saya bisa lamaaaaa berada di arena pameran, di antara begitu banyak diamond blocks beserta karya-karya keren yang dipajang. Saya beli beberapa dan sampai rumah langsung dikerjakan. Kalau selesai, kadang saya bongkar lagi membuat bentuk lain. Ya memang jadi terbiasa memegang diamond blocks yang mungil.

Sejak kapan main diamond blocks?

Baru aja kok. Sekitar akhir Mei 2015. Saya kenal diamond blocks lewat akun Instagram-nya Loz Indonesia. Saya penasaran berat lihat blocks yang kecil-kecil ini dijual dengan harga terjangkau. Akhirnya tanya-tanya lewat Instagram, di mana saya bisa membeli produk Loz? Lalu saya diarahkan langsung ke kantor Loz Indonesia di kawasan Surabaya Commercial Centre di Jl Raya Kalirungkut. Di sana saya dan papa kenalan sama Pak Johny Soefianus, Direktur Loz Indonesia. Aduh, orangnya ramah banget. Segala yang ingin kami tahu tentang diamond blocks, dijelasin sama beliau.

Kamu merasa cocok dengan permainan ini?

Banget. Beberapa kali saya balik ke sana untuk beli diamond blocks lagi. Sebelumnya saya pernah punya blocks ukuran biasa. Harganya mahal banget, batangnya besar-besar dan terlalu gampang dirakit. Saya cuma mainin beberapa menit dan selesai. Saya gampang bosan kalau sama yang itu. Nah, ketemu diamond blocks kan beda. Part-nya kecil-kecil. Saya merasa sangat tertantang merakit diamond blocks. Ukuran yang kecil bikin saya harus lebih konsentrasi tapi hasilnya pun lebih detail. Ini membuat vertigoku berkurang.

Vertigo? Kamu?

Yup. Awalnya saya sering gelisah dan takut berlebihan. Sangat sensitif dan melankolis berat. Dicuekin dikit aja, saya bisa nangis lama karena merasa diabaikan. Lalu sejak kelas 4 SD, mulai deh ketahuan terkena vertigo. Dunia benar-benar terasa berputar di kepalaku. Papa-mama sudah bolak-balik bawa saya ke psikolog sampai dokter ahli syaraf. Vertigo parah itu biasanya kambuh hanya setahun sekali. Saya sempat juga diminumin obat penenang.

Apa pemicunya?

Macam-macam. Waktu nonton berita pesawat Air Asia jurusan Surabaya-Singapura jatuh jelang akhir tahun 2014, vertigo langsung kambuh. Mungkin karena saya ikut terbawa kecemasan, kesedihan dan ketakutan mengikuti beritanya. Akhirnya saya opname 10 hari.

Wah. Jadi, main diamond blocks merupakan terapi penyembuhanmu? 

Betul. Pikiran jadi lebih fokus. Konsentrasi meningkat dan kesabaran terlatih. Oleh psikolog, saya sebetulnya disarankan main drum untuk mensinkronkan kerja otak kiri dan otak kanan. Sekarang saya merasa jauh lebih baik setelah bermain diamond blocks. Saya terus mikirin bagaimana bisa membuat bentuk baru dari blocks kecil ini.

Ada efek negatifnya?

Jadi lupa makan! Hahaha. Pas acara Loz Art Festival itu, saya juga sebenarnya nggak mau pulang. Betah di sana berjam-jam, nggak mau makan dan lainnya. Yang nganterin yang ngomel, hahaha.

Tahu dari mana tentang lomba Loz Art Contest?

Saya diundang khusus oleh Pak Johny. Saya sangat senang dan merasa terhormat atas perhatian beliau. Di akhir acara, saya juga dapat hadiah tambahan dari Pak Johny berupa Loz Taipei 101 (Taiwan, Chinese Taipei) seri World Famous Architecture. Sampai rumah langsung saya rakit. Sekarang saya bongkar dan rakit ulang menjadi menara baru, digabung dengan part lain yang saya beli.

Bentuk apa yang paling rumit yang pernah kamu buat?

Nggak ada. Semuanya fun buat saya.

Apa harapanmu terkait diamond blocks?

Semoga ini menjadi terapi yang benar-benar bisa menyembuhkan vertigoku. Saya juga ingin ini bisa jadi hobi yang menghasilkan, seperti rainbow loom yang sebelumnya saya buat dan pasarkan melalui internet. Saya yakin, karya diamond blocks pun laku dijual. Saya tahu Loz Indonesia siap menfasilitasi penjualan hasil kreasi para artist melalui website, media sosial, outlet di seluruh Indonesia, sampai ke pabrik Loz sendiri.

Good luck, Felix. Kamu pasti bisa!

Amin. Terima kasih, Superkids Indonesia.

 

BIOFACT

Nama: Felix Trinugroho Wijono

Lahir: Surabaya, 28 November 2002

Orangtua: Boedi Wijono – Fang Jan

Saudara: Agung Kurniawan Wijono, Theresia Dwiyanti Wijono

Sekolah: Kelas 7

Prestasi: The Best Presentation of Free Loz Art Contest 2015 dan The Best Presentation of Loz Fun Character Contest 2015

Hobi: Gitar, diamond blocks, rainbow loom  

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: SUPERKIDS INDONESIA

Share to :


Leave A Comment