Three Song: Tiga Anak, Tiga Jazzer

 

Tidak banyak anak seusia kita yang menyukai musik jazz, Superkids. Di antara yang hanya beberapa itu, ada tiga bersaudara Samuel, Josafat dan Abraham Song. Markas mereka di Bandar Lampung, Lampung. Tapi musik jazz menuntun grup yang menamakan diri Three Song ini menjelajah hingga ke mancanegara.

 

Nama kalian unik, Three Song. Ada cerita di balik itu?

Simpel aja, diambil dari konsep personel yang jumlahnya tiga orang. Three itu tiga, Song itu nama belakang kami semua. Walau kadang kolaborasi sama musisi lain, tetap nama ini yang dipakai. Three Song. Tanpa s, bukan Three Songs.

 

Sejak kapan dibentuk?

November 2011. Waktu itu ada acara “Jazz Goes to Campus” di Bandar Lampung. Sehari sebelumnya, musisi jazz Idang Rasdjidi gelar jam session di sekolah musik Pondok Daud MusiCare (PDMC) milik ayah. Di situ kami pertama kali coba-coba ikut tampil. Eh, ternyata respons Pak Idang bagus sekali. Dia anggap kami unik dan dia antusias ingin membimbing Three Song. Sejak itu, dibimbing ayah juga, kami rutin mengisi panggung musik “Student on Stage” yang digelar PDMC. Jadwalnya seminggu sekali.

 

Awalnya, siapa yang menularkan virus jazz pada kalian?

Ayah. Dia juga seorang musisi jazz.

 

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, ya?

Kayaknya sih begitu, hehehe.

 

Bagaimana membagi tugas dalam memegang alat musik?

Semua berangkat dari drum. Sam yang sekarang bassis, sebetulnya drummer berbakat. Dia malah sering diminta membuat klinik drum di beberapa sekolah di Lampung. Tapi lihat Jos sangat dominan di drum, dia mengalah. Sam pun mencoba beralih ke bass. Bahkan, dia sekarang merangkap sebagai bassis Idang Rasdjidi Syndycate. Kalau Jos ngedrum sejak umur tiga tahun. Minatnya kuat sekali di situ. Dia berkali-kali menjadi demonstrator drum bersama musisi-musisi dunia, seperti Ritz Kurtis dan Dirk Brand. Sedangkan Abe belajar musik juga dari drum, mengikuti kakak-kakak. Sempat beralih ke piano, lalu perkusi, sampai akhirnya gitar. Dia mulai tertarik belajar gitar tiga tahun lalu. Itu juga gara-gara Three Song nggak punya gitaris. Ternyata bisa.

 

Good job, Abe. Apakah sekarang kalian rutin latihan?

Tiap hari harus latihan. Tiap hari masuk studio. Ayah berpesan, ‘Bila musik itu hidupmu, maka hargai musik dan orang akan menghargaimu’. Kami pernah buat sebuah kesalahan, dan ancaman hukumannya nggak boleh main musik sampai seminggu. Itu nangisnya sampai tersedu-sedu beneran.

 

Bagaimana sekolah?

Kami semua homeschooling sejak 2009, dua tahun sebelum Three Song dibentuk. Ini sistem pendidikan formal yang paling cocok untuk kami. Karena kami tahu mau kemana. Tujuan kami adalah musik. Kalau belum tahu apa tujuan hidupmu, ya sebaiknya jangan homeschooling.

 

Cerita dong tentang album.

Semua album Three Song menceritakan tentang hewan, alam dan keluarga. Kami ingin mengembalikan anak-anak lain ke ‘habitat’ yang sebenarnya. Kami ingin teman-teman juga mencintai alam dan hewan, seperti Three Song. Atau, minimal suka musik deh. Itu tujuan kami bermusik.

 

Sudah punya berapa album?

Dua. Pertama, “Hippotrack” yang proses rekamannya di ruang tamu. Ayah memindahkan alat-alat rekaman ke sana biar kami bisa rekaman sambil tetap merasakan suasana rumah yang nyaman. Dekat sama mama, mencium aroma masakan mama, dan sebagainya. Bikinnya tiga bulan. Album kedua, “Kalahari Noon” lebih lama satu bulan karena konsep musiknya lebih luas, lebih rumit. Album ketiga sedang proses. Sekarang masuk rekaman lagu keempat. Musiknya kami aransemen sendiri. Targetnya sih Februari 2015 sudah bisa diluncurkan. Setiap tampil di manapun, kami selalu membawakan lagu-lagu kami sendiri, bukan milik orang lain. Dan kami bangga tentang itu.

 

Ada yang baru di album baru nanti?

Banyak. Salah satunya, kami kolaborasi dengan Dino Fiumara, musisi jazz asal AS. Kami ketemu di ajang World Youth Jazz Festival 2014 di Putrajaya International Convention Malaysia. Ternyata dia tertarik menyaksikan penampilan Three Song. Lalu dia datang menawarkan kerjasama ini.

 

Keren. Ada rencana pindah ke Jakarta?

Kalau kebutuhannya memang sampai seperti itu, ayo saja.

 

Semoga sukses, Three Song!

Terima kasih!

 

BIOFACT

Nama: Samuel Song (Sam)

Lahir: 16 November 1998

Pendidikan: Kelas 1 SMA (homeschooling)

Instrumen: Bass

 

Nama: Josafat Song (Jos)

Lahir: 17 Februari 2002

Pendidikan: Kelas 2 SMP (homeschooling)

Instrumen: Drum

 

Nama: Abraham Song (Abe)

Lahir: 8 Maret 2004

Pendidikan: Kelas 5 SD (homeschooling)

Instrumen: Gitar

 

Orangtua: Dodo Mikha dan Hanna Mikha

Album:

1. Jazz for Nature berjudul “Hippotrack” (2013)

2. Jazz for Nature berjudul “Kalahari Noon” (2014)

Pengalaman Manggung: Jazz Goes to Campus, Jak Jazz alias Jakarta International Jazz Festival, Indonesian Jazz, International Java Jazz Festival, World Youth Jazz Festival, Ngayog Jazz, Bambu Nusantara Fest feat Alat Musik Tradisional Lampung, World Percussion Festival  Colaboration with Lampung’s Traditional Music, Traffic Jazz Festival, Pekan Raya Jakarta, dsb

 

 

HAFIDA INDRAWATI

FOTO: ACHMAD KHUSAINI

Share to :


Leave A Comment