Mengenal Sekolah Alam di Indonesia

Tahun ajaran baru masih enam bulan lagi dimulai. Tapi semangat Superperent mencari sekolah untuk anak, sudah dilakukan sejak akhir Desember kemarin. Beberapa sekolah favorit memang membuka pendaftaran mulai Januari-Februari 2018. Banyak pilihan sekolah bermutu, salah satu yang paling diminati adalah konsep sekolah alam. Apa itu sekolah alam? Bagaimana sistem pendidikannya?

 

Meski ada embel-embel alam di namanya, jangan bayangin ini sekolah tanpa ruang kelas dan bangunan. Murid-murid tidak belajar dan berkeliaran di tengah hutan. Meski begitu, aktivitas belajarnya memang sangat menyenangkan karena banyak dilakukan di luar ruangan. Murid nggak akan bosan seharian berada di dalam ruang tertutup. Di sekolah alam, jumlah murid juga sangat dibatasi. Satu kelas biasanya hanya menampung 25-28 murid, nggak sebanyak murid di kelas sekolah reguler. Guru di tiap kelas pun berjumlah dua orang, seperti di sekolah berbasis Montessori.

 

Sistem pendidikan di sekolah alam berbeda dari sekolah formal umumnya. Kurikulumnya menggabungkan beberapa metode pendidikan yang dianggap pas dengan konsep dasar sekolah alam. Secara fisik, tampilan sekolah alam pun sangat khas dengan gaya back to nature. Sekolahnya dikelilingi banyak pepohonan alami, kolam, sungai, dan taman tempat belajar. Banyak sekolah alam yang merancang kelasnya berupa saung atau rumah kayu dengan pemandangan alam terbuka. Anak-anak belajar sambil merasakan sejuknya tiupan angin dan hijaunya pemandangan di sekitar. Mirip tempat liburan!

 

Ciri lainnya adalah ramah lingkungan. Murid sekolah alam selalu didorong untuk menyukai kegiatan bercocok tanam, mulai toga sampai sayuran organik. Murid dilatih berbaur dengan alam, tidak merasa jijik memegang tanah basah, mengenali jenis-jenis dan manfaat tanaman secara langsung, serta tahu bagaimana cara merawat dan melindunginya. Sekolah alam memungkinkan murid untuk tidak sekadar membayangkan materi pelajaran yang disampaikan guru. Melainkan melihat langsung, menyentuh, merasakannya secara konkrit melalui pengalaman belajar di alam. Sekolah alam juga membebaskan murid berpakaian. Kalau pun ada seragam, itu hanya digunakan pada hari-hari tertentu, bukan setiap hari.

 

Market Day merupakan kegiatan rutin di sekolah alam. Murid dilatih memiliki kemampuan entrepreneurship sejak kecil. Bukan hanya bagaimana menjualnya, melainkan terlibat dalam semua proses kewirausahaan. Mulai perencanaan, pembuatan atau pengadaan produk, promosi, sampai penjualan. Dengan begitu, murid akan diasah kepekaannya melihat peluang usaha di sekitar, serta bagaimana mengembangkan usaha kecil menjadi sebuah bisnis menjanjikan. Proses ini sangat manjur memupuk rasa percaya diri Superkids.

 

FOTO: SEKOLAH ALAM INDONESIA

 

Share to :


Leave A Comment