Asyiknya jadi Fotografer dan Ilustrator

 

Di lobi lantai dua Lenmarc Mall Surabaya pada 6 Juli 2013, puluhan anak menari-nari bersama di atas karpet merah. Lalu, terdengar suara lonceng dan peluit. Tiba-tiba, di atas panggung, muncul lokomotif warna merah, hijau dan kuning dari balik tabir. Siapa itu? Ya, mereka berturut-turut adalah Wilson, Koko, dan Brewster. Ketiganya kereta api dari stasiun Chuggington.

 

Anak-anak pun berhenti menari. Mereka segera mengambil gambar atas lokomotif yang biasanya ada di layar televisi itu. Ada yang membawa kamera SLR dan bergaya seperti wartawan mencari berita. Ada yang memanfaatkan tablet dan iPad. Bahkan, beberapa mengeluarkan smartphone. Semuanya punya satu tujuan; memotret sebagus-bagusnya ekspresi lokomotif itu.

 

Sebagian lainnya mengambil kertas dan alat-alat tulis. Mereka membuat ilustrasi atas salah satu atau semua lokomotif di panggung. Ada yang membuat ilustrasi kereta api tersenyum, ada yang mewarnainya sampai penuh, ada juga yang membuat sketsa sederhana.

 

Anak-anak itu peserta lomba Be Our Photographer dan Be Our Illustrator yang diselenggarakan Superkids Indonesia. Sebelum memotret dan menggambar, mereka diberi bekal pengetahuan. Untuk fotografi, mereka dilatih Mamuk Ismuntoro fotografer Matanesia. Untuk ilustrasi, mereka diarahkan oleh komikus Gino Kasmianto. Acara ini berjalan sukses juga atas dukungan Radar Surabaya, Hard Rock FM Surabaya, Berita Jatim dan Centroone.

 

Hasilnya, Jason Surya Tamin menjadi pemenang Be Our Photographer contest dan David Faye Iyawan menjadi pemenang favorit. Sementara itu, Dewi Mandaring menjadi pemenang Be Our Illustrator contest dan Dina menjadi pemenang favorit. “Saya nggak sangka David menang. Dia memang hobi motret-motret pakai HP. Mungkin hasil jepretannya terkesan alami sehingga menang,” tutur Alfi, sang bunda.

 

Selamat, ya…..!

 

TEGUH WAHYU UTOMO

FOTO: BOBY NOVIARTO

Share to :


Leave A Comment