Lomba Dongeng Hari Pahlawan

 

Puluhan murid SDN Ngagel dan Yayasan Arek Lintang (Alit) Surabaya dapat hiburan gratis. Kemarin (6/11), mereka menyerbu Surabaya Plaza Hotel (SPH) untuk menyaksikan lomba dongeng. Acara yang didukung Superkids Indonesia ini diikuti puluhan peserta di Kafe Taman.

 

Meski digelar sebagai peringatan Hari Pahlawan, dongeng tentang pahlawan tidak mendominasi lomba. Hanya beberapa yang tampil menceritakan tentang Bung Tomo dan asal usul kota Surabaya. Sisanya mengisahkan pertemanan, fable sampai legenda Sarip ‘Tambak Oso’ yang sangat populer di Surabaya dan sekitarnya.

 

“Diharapkan, kegiatan ini dapat membangkitkan kembali budaya mendongeng. Agar generasi muda tumbuh cerdas namun tidak melupakan sejarah bangsanya,” papar General Manager SPH Yusak Anshori.

 

Agus Setiono keluar sebagai pemenang. Ia tak hanya memukau para juri, melainkan juga penonton cilik. Laki-laki yang berprofesi sebagai guru TK Negeri Bahari di kawasan Manukan, Surabaya ini memboyong empat boneka sekaligus ke panggung. Dia juga terampil memaikan pita suaranya sehingga menghasilkan bunyi berbeda-beda.

 

Yang tak kalah memukau adalah Wahyudi, guru kelas IIA SD Ciputra Surabaya. Dia tampil ekspresif membawakan cerita rakyat Timun Mas. Dia fasih bersuara seperti seorang ibu, tangisan bayi sampai dengkuran raksasa. “Saya ikut karena ingin memberi contoh yang baik pada kedua putra saya tercinta,” terang Wahyudi.

 

Tiga penampil terbaik dapat hadiah uang tunai bernilai total jutaan rupiah, piala, voucher makan dan menginap di SPH. “Lomba dongeng ini sangat positif. Sampai kapanpun, mendongeng merupakan cara yang tak pernah basi mendekatkan orang tua dan anak,” tutur Hafida Indrawati, Managing Editor Superkids Indonesia yang ditunjuk menjadi ketua dewan juri.

 

PIPIT

FOTO: BOBY

Share to :


Leave A Comment