Mari Bermain Permainan Tradisional Indonesia

Pernahkah Superkids bermain egrang bambu, bakiak, congklak, egrang batok, lompat tali, sepak bola kelereng atau galasin? Pasti seru jika sudah pernah mencobanya!

Permainan di atas adalah permainan tradisional Indonesia yang jarang kita jumpai di era digital ini. Dan Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia yang digawangi oleh seniman, budayawan, antropolog, sosiolog, psikolog, dosen dan persekutuan komunitas, Minggu lalu (8/2) telah melakukan langkah awal kampanye, dengan menggelar berbagai alat permainan tradisional.

Meski diguyur hujan, antusias warga Jakarta yang sedang menikmati Car Free Day (CFD) di seputaran Bunderan HI tak menyurutkan semangat untuk dapat bermain bersama. Mulai dari Superkids hingga Superparent semua berkerumun menikmati hiburan gratis bermain permainan tradisional.

Panitia dari tim penggerak sengaja menyediakan berbagai alat permainan tradisional secara gratis. Tak ayal begitu alat-alat itu di-display, langsung diserbu masyarakat. Banyak yang sebelumnya tidak saling mengenal, tapi ketika bermain bersama menjadi akrab. Bersama-sama mencari kegembiraan. Dan itulah inti dari bermain.

Jalan Sudirman, tepatnya di Hallte Tosari yang pada hari biasa dipadati kendaraan, pagi itu dipadati masyarakat yang bermain bersama. Jenis mainan yang menjadi favorit adalah egrang bambu, egrang batok, bakiak, congklak, galasin atau gobak sodor dan lompat karet.

Selain bebas bermain, masyarakat disuguhi pameran alat permainan tradisional seperti bermacam gasing dan congklak. Untuk memeriahkan acara ada atraksi gasing dari Komunitas Gasing Indonesia. Hadir juga Komunitas Anak Bawang dari Solo. “Kami senang bisa bergabung dengan gerakan ini,” ungkap Busrini Agustina, dari Komunitas Anak Bawang.

Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia yang di gagas Endi Aras, pemerhati permainan tradisional ini akan terus memperkenalkan permainan tradisional Indonesia lewat gerakan ini. Sebulan 2 kali acara, saat CFD. “Untuk kampanye berikutnya pada 22 Februari, jam 06.00-10.00 di seputaran Bundaran Hotel Indonesia,” ungkap Endi Aras.

Untuk rencana selanjutnya, menurut Endi, selain menggelar berbagai permainan tradisional, akan ada festival egrang batok. Diharapkan yang hadir nanti bisa membawa egrang batok dari rumah masing-masing yang sudah dicat, atau dihias sendiri.

“Dengan egrang batok kita akan berjoget bersama-sama. Tariannya gampang dan mudah diikuti. Jadi jangan khawatir,” tambah Endi.

Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat turut melestarikan permainan tradisional Indonesia yang mengandung nilai positif, baik untuk Superkids hingga Superfamily. Menyehatkan dan kita semua bergembira!

Tertarik Superkids? Jangan lupa untuk ikut bergabung di permainan tradisional ini bareng Superfamily ya, 22 Februari!

NURUL L. IRFAN

FOTO: DOKUMENTASI KEBANGKITAN PERMAINAN TRADISIONAL INDONESIA  

Share to :


Leave A Comment